JAKARTA, DDTCNews - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut sektor ESDM telah memberikan kontribusi besar terhadap penerimaan negara.
Bahlil mengatakan sektor ESDM berkontribusi ke negara dalam bentuk pajak dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Meski demikian, dia menilai anggaran yang dialokasikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk Kementerian ESDM cenderung stagnan.
"Sekalipun begini kami tetap tidak meminta tambah anggaran. Kalau tidak dikasih, kita tidak minta. Tapi kalau enggak dikasih-kasih juga, berarti sudah enggak tahu diri itu namanya," katanya, dikutip pada Rabu (13/8/2025).
Bahlil mengatakan PNBP dari sektor ESDM pada semester I/2025 telah terealisasi senilai Rp138,8 triliun. Angka ini setara 54,5% dari target yang dipatok sebesar Rp254,5 triliun.
Apabila diperinci, PNBP sektor ESDM pada semester I/2025 utamanya berasal dari sektor minerba yang sudah terealisasi Rp74,2 triliun atau berkontribusi 53,4%. Realisasi ini juga sudah mencapai 59% dari target Rp124,7 triliun.
Kemudian, PNBP dari sektor migas sudah terealisasi Rp57,3 triliun atau setara 47,35% dari target Rp121 triliun.
Selain itu, ada PNBP dari sektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) yang terealisasi senilai Rp1,09 triliun atau 49,7% dari target Rp2,19 triliun, serta PNBP lainnya Rp6,2 triliun atau 9,4% dari target Rp6,6 triliun.
Bahlil menyebut PNBP sektor ESDM ini berkontribusi sekitar 10%-12% dari total pendapatan negara.
"Itu PNBP tok. Kalau kita bicara tentang pajak PPh badan yang bergerak di bidang migas, lebih dari ini, sekitar 15,5% dari total pendapatan negara," ujarnya.
Bahlil menambahkan Kementerian ESDM terus berupaya mengoptimalkan PNBP agar mencapai target yang telah ditetapkan. Namun, upaya mencapai target penerimaan ini juga dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama akibat penurunan harga komoditas.
Harga komoditas minyak mentah dan batu bara sempat melonjak tinggi pada pertengahan 2022, tetapi kemudian merosot hingga hari ini.
Terlepas dari tantangan tersebut, Bahlil optimistis penerimaan PNBP dari sektor ESDM akan mencapai Rp254,5 triliun pada 2025.
"Ini adalah target yang diberikan oleh Bapak Presiden. Bapak Presiden memberikan target kepada kami, jangan sampai PNBP turun. Caranya bagaimana? Menteri diurus," imbuhnya. (dik)