Ilustrasi. (foto:Â interestingengineering.com)
HELSINKI, DDTCNews - Penjualan sepeda di Finlandia dilaporkan merosot setelah pemerintah mencabut insentif pajak bagi masyarakat yang membeli sepeda.
CEO Asosiasi Perdagangan Mode dan Olahraga Matti Kankaanpää mengatakan pemberian insentif pajak selama ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi penjualan sepeda di Finlandia. Seiring dengan pencabutan insentif pajak tersebut, minat masyarakat membeli sepeda baru pada musim semi ini juga menurun.
"Penghentian permintaan yang tiba-tiba akan menyebabkan beberapa bisnis bangkrut dan tutup," katanya, dikutip pada Kamis (12/6/2025).
Dalam mendorong penggunaan sepeda, pemerintah Finlandia sempat memberikan insentif pajak kepada masyarakat. Skema yang ditawarkan adalah karyawan membeli sepeda melalui perusahaan tempat mereka bekerja tanpa dikenai pajak.
Skema insentif ini memungkinkan seorang karyawan membeli sepeda dengan pengecualian pajak hingga €1.200 atau sekitar Rp22,3 juta per tahun. Lebih dari 100.000 karyawan diperkirakan telah menikmati insentif pajak tersebut sebelum akhirnya peraturannya dicabut.
Asosiasi Perdagangan Mode dan Olahraga mencatat penjualan sepeda listrik pada musim semi ini turun sekitar 70%, sedangkan penjualan sepeda konvensional turun 25%. Secara keseluruhan, total penjualan sepeda turun hingga 40%.
Asosiasi juga menerima laporan penjualan sepeda di beberapa toko bahkan turun hingga 90% pada musim semi ini.
"Sebanyak 400 pekerjaan di sektor industri sepeda kini terancam," ujarnya.
Kankaanpää menyebut asosiasi sebelumnya telah memperingatkan pemerintah bahwa pencabutan insentif pajak atas pembelian sepeda berpotensi memukul pelaku usaha, terutama UMKM. Hal itu terjadi karena penjualan sepeda di Finlandia bersifat musiman, yakni terbatas pada musim semi dan musim panas.
Dilansir helsinkitimes.fi, pengusaha kini menyerukan agar pemerintah mempertimbangkan kembali memberikan insentif pajak atau memperkenalkan bentuk dukungan alternatif untuk mendorong masyarakat bersepeda. (dik)