KEBIJAKAN KEPABEANAN

Sikapi Bea Masuk Resiprokal AS, Asean Perlu Merespons secara Kolektif

Muhamad Wildan
Minggu, 06 April 2025 | 08.00 WIB
Sikapi Bea Masuk Resiprokal AS, Asean Perlu Merespons secara Kolektif

The ASEAN flag is placed alongside the flags of its member countries ahead of the ASEAN Foreign Ministers' Retreat in Langkawi, Malaysia January 17, 2025. REUTERS/Hasnoor Hussain

JAKARTA, DDTCNews - Indonesia mendorong negara-negara Asean untuk mengambil langkah bersama guna merespons pemberlakuan bea masuk resiprokal oleh Amerika Serikat (AS).

Dalam rangka melaksanakan hal tersebut, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto telah berkunjung ke Malaysia. Pada tahun ini, Malaysia bertindak selaku keketuaan Asean.

"Malaysia selaku Keketuaan Asean 2025, menjadi sangat penting untuk mendorong penguatan kerjasama seluruh Negara Asean dalam menghadapi berbagai tantangan global, termasuk respons atas kebijakan tarif resiprokal AS," ujar Airlangga, dikutip Minggu (6/4/2025).

Oleh karena semua negara Asean terdampak oleh bea masuk resiprokal, negara-negara Asean perlu merespons kebijakan tersebut secara kolektif.

"Perlu dilakukan sinkronisasi antar negara-negara Asean, karena dari 10 negara Asean, semua terkena dampak kebijakan tarif resiprokal AS, sehingga perlu secara kolektif membangun komunikasi dan engagement dengan pemerintah AS," kata Airlangga.

Dalam kunjungan ke Malaysia, Airlangga diterima langsung oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Dalam pertemuan tersebut, Anwar mengatakan pihaknya memprioritaskan upaya penguatan sinergi ekonomi antara Malaysia dan Indonesia.

"Kami memanfaatkan sepenuhnya persahabatan erat kedua negara, terutama dalam memperkuat lebih banyak lagi kegiatan ekonomi dan perdagangan, yang melibatkan para pengusaha Indonesia dan Malaysia di berbagai sektor terkait," ujar Anwar.

Adapun Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Datuk Seri Zafrul Abdul Azis mengatakan persatuan Asean diperlukan dalam rangka merespons ketidakpastian global.

"Mari kita perkuat ekonomi regional untuk kesejahteraan bersama," kata Tengku Zafrul. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.