Dirjen Bea dan Cukai Askolani. (foto: DJBC)
JAKARTA, DDTCNews – Dirjen Bea dan Cukai Askolani menerbitkan Perdirjen Bea dan Cukai No. PER-4/BC/2025 tentang Pemberitahuan Pabean Free Trade Zone.
Beleid yang berlaku mulai 31 Maret 2025 itu dirilis untuk memerinci jenis, format, serta ketentuan penyampaian Pemberitahuan Pabean Free Trade Zone (PPFTZ). Perincian dibutuhkan seiring dengan berlakunya PMK 113/2024 yang mengubah ketentuan seputar PPFTZ.
“Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 22 PMK 113/2024...., perlu menetapkan Peraturan Dirjen Bea dan Cukai tentang Pemberitahuan Pabean Free Trade Zone,” bunyi pertimbangan PER-4/BC/2025, dikutip pada Jumat (14/3/2025).
PPFTZ adalah dokumen pemberitahuan pabean yang digunakan sebagai pemberitahuan pabean pemasukan barang ke kawasan bebas atau pengeluaran barang dari kawasan bebas. Merujuk PER-4/BC/2025, PPFTZ digunakan sebagai pemberitahuan pabean untuk 7 kegiatan.
Pertama, pemasukan barang ke kawasan bebas dari luar daerah pabean. Kedua, pemasukan barang ke kawasan bebas dari tempat lain dalam daerah pabean. Ketiga, pengeluaran barang dari kawasan bebas ke luar daerah pabean.
Keempat, pengeluaran barang dari kawasan bebas ke kawasan bebas lainnya. Kelima, pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke tempat penimbunan berikat. Keenam, pengeluaran barang dari Kawasan Bebas ke kawasan ekonomi khusus.
Ketujuh, pengeluaran barang dari kawasan bebas ke tempat lain dalam daerah pabean. PPFTZ tersebut dibuat dan disampaikan pengusaha dalam bentuk data elektronik melalui sistem komputer pelayanan (SKP) yang terhubung dengan Sistem Indonesia National Single Window (SINSW).
Pengusaha yang dimaksud merupakan pengusaha yang berdasarkan ketentuan penyelenggaraan kawasan bebas dapat memasukkan dan/atau mengeluarkan barang ke dan dari kawasan bebas. Apabila penyampaian PPFTZ tidak dilakukan sendiri, pengusaha dapat menguasakannya kepada PPJK.
PER-4/BC/2025 telah memerinci format PPFTZ. Mulai dari ukuran formulir hingga ketentuan isi dari setiap lembarannya. Selain itu, PER-4/BC/2025 juga telah memerinci ketentuan seputar perubahan, pembatalan, dan pembetulan PPFTZ.
Sebagai informasi, sebelum berlakunya PMK 113/2024, PPFTZ terdiri atas PPFTZ-01, PPFTZ-02, dan PPFTZ-03. Namun, PMK 113/2024 tidak lagi menggunakan terminologi PPFTZ-01, PPFTZ-02, dan PPFTZ-03 melainkan hanya PPFTZ. Simak PMK Baru! Kemenkeu Revisi soal Pemberitahuan Pabean pada Kawasan Bebas (rig)