Kampus WU Wien. (foto: wien.info)
JAKARTA, DDTCNews - DDTC kembali membuktikan support penuhnya terhadap pengembangan kompetensi profesionalnya. Tahun ini, 2 profesional DDTC akan berangkat ke Austria untuk menempuh program S2 di Vienna University of Economics and Business (WU Wien).
Kedua profesional itu adalah Senior Specialist of DDTC Consulting Dawud Abdul Qohhar Lubis dan Specialist of DDTC Fiscal Research & Advisory Abiyoga Sidhi Wiyanto. Keduanya diterima masuk LL.M International Tax Law full-time program tahun akademik 2025/2026. Program dimulai pada awal September 2025.
Program yang diambil oleh profesional DDTC ini termasuk unggulan dan diminati banyak profesional lainnya yang ingin berkarier sebagai konsultan pajak atau pembuat kebijakan pajak dari berbagai negara. Hal tersebut terlihat dari komposisi alumni yang beragam dari sekitar 70 negara di dunia.
Program yang dikepalai langsung Prof. Michael Lang sebagai Academic Director ini termasuk dalam Top 10 LL.M Programs for International Tax Law 2020 berdasarkan situs LLM Guide.
Mengombinasikan teori dan aplikasi dalam praktik perpajakan global, program ini berorientasi pada komparasi lanskap perpajakan global. Beberapa mata kuliah yang diajarkan antara lain transfer pricing, tax policies in the EU, comparative corporate tax policies, serta global trends in VAT/GST. Dengan demikian, pengetahuan yang diperoleh akan sangat berguna untuk yurisdiksi manapun, termasuk Indonesia.
Adapun topik master thesis yang diusung dalam program full-time tahun akademik 2025/2026 adalah Taxation of Services. Topik ini selalu menjadi perbincangan baik di tingkat domestik maupun internasional.
Para pengajar dalam program ini merupakan profesor terbaik di bidangnya. Beberapa di antaranya adalah Michael Lang, Jeffrey Owens, Philip Baker, Pasquale Pistone, Robert Risse, Alexander Rust, Josef Schuch, dan Alfred Storck.
Dawud dan Abiyoga menilai program yang diambil sangat sesuai dengan lingkup pekerjaan sehari-hari di DDTC dan juga kebutuhan perpajakan Indonesia baik masa kini maupun masa mendatang. Dengan fokus pada komparasi perpajakan global, mereka yakin ilmu yang didapat akan sangat bermanfaat untuk profesinya sebagai specialist di bidang compliance dan advisory perpajakan.
"Tentunya saya berterima kasih yang mendalam kepada para founders DDTC karena berkomitmen untuk terus meningkatkan kuliatas kompetensi para profesionalnya," kata Dawud.
Senada, Abiyoga juga berharap ilmu yang diperoleh nantinya bisa menjadi bekal kuat untuk berkontribusi lebih banyak bagi DDTC.
"Semoga nantinya ilmu yang didapat setelah pulang nanti menjadi bekal bagi kami, para profesional DDTC untuk terus berkontribusi terhadap dunia perpajakan di Indonesia," kata Abiyoga.
Mereka juga berharap nantinya bisa memberikan nilai tambah dalam pemberian kualitas jasa kepada para klien DDTC. Keduanya sangat bersyukur karena keberangkatan untuk menimba ilmu dalam program studi S2 di Austria merupakan bagian dari program Human Resource Program Development (HRDP) DDTC.
Sebagai informasi, HRDP merupakan program yang diberikan oleh DDTC kepada para profesionalnya untuk mengikuti berbagai pelatihan, kursus, hingga studi lanjut S2 di berbagai instansi maupun universitas ternama di dalam maupun luar negeri. Hal ini sejalan dengan misi DDTC untuk terus mengembangkan kompetensi para profesionalnya melalui pendidikan berkelanjutan.
Sebelum Dawud dan Abiyoga, sudah ada 11 profesional yang mendapat kesempatan berharga untuk menempuh pendidikan S2 di luar negeri berkat beasiswa penuh dari DDTC.
Profesional DDTC yang telah lebih dulu memperoleh HRDP luar negeri, antara lain Director of DDTC Fiscal Research & Advisory B. Bawono Kristiaji, Transfer Pricing Director & Senior Advisor of DDTC Consulting Romi Irawan, Partner of DDTC Consulting Yusuf Wangko Ngantung, dan Associate Partner of DDTC Consulting Ganda Christian Tobing.
Kemudian, profesional lainnya yang juga sempat menempuh pendidikan S2 melalui HRDP luar negeri adalah Manager of DDTC Consulting Riyhan Juli Asyir, Assistant Manager of DDTC Consulting Yurike Yuki, dan CEO Office of DDTC Atika Ritmelina Marhani. (sap)