PENERIMAAN PAJAK

Sri Mulyani Perkirakan Target Penerimaan Negara 2024 Tidak Tercapai

Redaksi DDTCNews
Jumat, 03 Januari 2025 | 10.30 WIB
Sri Mulyani Perkirakan Target Penerimaan Negara 2024 Tidak Tercapai

Presiden Prabowo Subianto (kiri) bersama Mensesneg Prasetyo Hadi (kanan) menyimak penjelasan Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) dalam rapat Agenda Tutup Kas APBN 2024 di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (31/12/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan bahwa target penerimaan negara senilai Rp2.802,29 triliun pada 2024 tidak akan tercapai.

Sri Mulyani mengatakan kinerja penerimaan negara pada tahun lalu dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama pada semester I/2024. Namun, dia menyebut penerimaan negara 2024 tersebut masih tumbuh dari tahun sebelumnya.

"[Penerimaan negara] tumbuh dari tahun lalu, meskipun tidak tercapai target karena target 2024 waktu itu dibuat cukup tinggi," katanya, dikutip pada Jumat (3/1/2025).

Sri Mulyani menuturkan pengumpulan penerimaan negara pada 2024 dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah, baik dari sisi domestik maupun global.

Pada semester I/2024, tekanan pada penerimaan pajak bahkan mulai terasa saat penyampaian SPT Tahunan 2023 karena menunjukkan tanda koreksi yang sangat dalam.

Dia menjelaskan pajak sebagai kontributor utama dalam penerimaan negara mengalami kontraksi yang dalam pada semester I/2024. Perbaikan kinerja penerimaan pajak ini baru mulai terlihat pada Agustus 2024 dan berlanjut hingga tutup buku.

Meski begitu, lanjutnya, penerimaan negara sepanjang tahun lalu masih mengalami pertumbuhan walaupun dibayangi peningkatan ketidakpastian global seperti konflik di Timur Tengah dan hasil pemilu di AS.

"Pada Agustus, kita sedikit melihat ada the light at the end of tunnel, a little bit, just a sliver of light," ujar Sri Mulyani.

Sementara itu, pelebaran defisit APBN 2024 pun tidak sebesar yang semula diperkirakan pemerintah 2,7% PDB. Menurut Sri Mulyani, realisasi defisit anggaran tidak terlalu jauh dari yang ditargetkan pada UU APBN 2024 sebesar 2,29% PDB.

Rencananya, detail realisasi APBN 2024 tersebut bakal disampaikan Kementerian Keuangan dalam agenda konferensi pers tersendiri.

Hingga November 2024, realisasi penerimaan negara mencapai Rp2.492,7 triliun, tumbuh 1,3% dari periode yang sama tahun lalu. Penerimaan tersebut juga setara dengan 89% dari target pada APBN 2024.

Penerimaan perpajakan tercatat Rp1.946,68 triliun, atau 84,28% dari target. Kemudian, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp522,41 triliun, atau 106,18% dari target.

Mengenai belanja negara, realisasinya hingga November 2024 sudah Rp2.894,47 triliun atau 87,05% dari pagu. Dengan kinerja penerimaan dan belanja negara tersebut, defisit APBN tercatat Rp401,8 triliun atau 1,81% PDB. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.