Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan dari PPN dan PPnBM hingga November 2024 senilai Rp707,76 triliun.
Realisasi PPN dan PPnBM tersebut secara bruto mengalami pertumbuhan sebesar 8,17%. Adapun secara neto, setoran jenis pajak ini tumbuh 5,98%.
"[Realisasi] PPN dan PPnBM [setara] 87% [dari target pada APBN]," kata Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu, dikutip pada Kamis (12/12/2024).
Anggito dalam paparannya menyatakan setoran PPN dan PPnBM tumbuh dengan baik seiring dengan perbaikan aktivitas ekonomi dalam negeri dan impor, terutama pada sektor perdagangan dan industri minyak kelapa sawit.
Penerimaan PPN dalam negeri tercatat senilai Rp434,67 triliun hingga November 2024. PPN dalam negeri ini menjadi kontributor terbesar pada penerimaan pajak, yakni mencapai 25,7%.
PPN dalam negeri mengalami pertumbuhan 6,9% sejalan dengan tingkat konsumsi masyarakat yang terjaga. Secara bulanan, setoran jenis pajak ini bahkan mengalami pertumbuhan sebesar 46,9% pada November 2024.
Angka tersebut melonjak dari setoran pada Oktober 2024 yang tumbuh 23,2%, sedangkan pada September 2024 tumbuh 37,8%.
"PPN dalam negeri tumbuh positif di beberapa sektor, dan juga ritel juga tumbuh," ujar Anggito.
Mengenai setoran PPN impor, realisasinya senilai Rp246,66 triliun. PPN impor memiliki kontribusi sebesar 14,6% terhadap penerimaan pajak.
Jenis pajak ini tercatat tumbuh sebesar 6,6% karena didorong transaksi impor bahan baku dan barang konsumsi.
Pemerintah mencatat realisasi penerimaan pajak senilai Rp1.688,93 triliun hingga November 2024. Capaian tersebut setara 84,92% dari target senilai Rp1.989 triliun. Penerimaan pajak ini juga mengalami pertumbuhan sebesar 1,05%. (sap)