KEBIJAKAN PEMERINTAH

Jokowi Pastikan Kereta Cepat Operasi Awal Oktober, Tidak Ada Subsidi

Redaksi DDTCNews
Rabu, 13 September 2023 | 15.17 WIB
Jokowi Pastikan Kereta Cepat Operasi Awal Oktober, Tidak Ada Subsidi

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) berselebrasi saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyentuh kecepatan 351 kilometer perjam pada uji coba rute Bandung-Jakarta, Rabu (13/9/2023). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/nz

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) bakal beroperasi awal Oktober 2023. Namun, tanggal pastinya akan ditentukan kemudian oleh manajemen PT KCIC dan Kementerian Perhubungan. 

Pada awal operasional, uji coba gratis akan diberlakukan. Selanjutnya, jika kereta cepat Jakarta-Bandung sudah beroperasi secara reguler dan uji coba berakhir maka penumpang akan dikenai tarif normal. Jokowi memastikan tidak akan ada subsidi atau public service obligation (PSO) dari pemerintah atas pemberlakuan tarif KCJB. 

"Tidak ada subsidi. Tetapi akan dilihat semua, ada hitungannya. Apapun, yang terpenting kita mendorong masyarakat pindah dari kendaraan pribadi ke transportasi masal," kata Jokowi usai melakukan uji coba, Rabu (13/9/2023). 

Jokowi berharap beroperasinya kereta cepat akan mendorong masyarakat berpindah dari kendaraan pribadi ke berbagai opsi transportasi umum. Selain kereta cepat, kini sudah beroperasi LRT yang makin melengkapi pilihan transportasi publik lainnya seperti KRL, MRT, dan bus Transjakarta. 

Jokowi sendiri sudah 4 kali mengecek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Namun, baru hari ini Jokowi menjajal langsung menaikinya. Dengan kecepatan 350 km/jam, Jokowi mengaku merasa nyaman. 

Sementara itu, PT KCIC juga masih harus merampungkan seluruh infrastruktur di stasiun. Saat ini progres penyelesaiannya baru 92%. 

Pemerintah juga tidak menargetkan angka tertentu terkait dengan peralihan masyarakat dari KA Argo Parahyangan, kereta reguler yang melayani Jakarta-Bandung, ke kereta cepat. Jokowi mengatakan, yang terpenting adalah masyarakat merasakannya terlebih dulu sebelum akhirnya memutuskan untuk beralih ke kereta cepat. 

"Orang pasti merasakan dulu, orang mencoba dulu, baru menentukan sikap. Rasakan dulu 350 km/jam seperti apa, dari Halim [DKI Jakarta] ke Padalarang [Jawa Barat] 25 menit," kata Jokowi. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.