NEW DELHI, DDTCNews – Menteri Keuangan India Arun Jaitley mengatakan pajak barang dan jasa (Good and Services Tax/GST) dengan tarif 5% akan mulai berlaku efektif pada 1 Juli 2017, yang sebelum sempat dijadwalkan lebih awal pada 1 April 2017.
Dewan Legislatif GST telah menyetujui dua rancangan Undang-Undang final yang dibahas dalam pertemuan kesebelas Dewan Legislatif GST pada Sabtu (4/3) lalu. Kedua RUU tersebut yaitu Central GST (CGST) dan Integrated GST (IGST).
“Konsensus RUU final tentang GST telah disetujui oleh Dewan Legislatif. Tarif GST sebesar 5% nantinya akan dikenakan terhadap hotel dan restoran untuk kategori kecil. Dewan Legislatif juga telah memperluas cakupan pengenaan tarif GST 5% bagi restoran dengan omzet tahunan hingga ₹5 juta (Rp1 miliar),” ungkap Jaitley, baru-baru ini.
Tidak hanya kedua RUU tersebut yang akan segera dirilis, namun pada pembahasan berikutnya yakni pada 16 Maret 2017, Dewan GST akan melanjutkan pembahasan mengenai State GST (SGST), Union Territory GST (UTGST) dan RUU Kompensasi.
CGST akan memberikan kekuasaan kepada pemerintah pusat untuk memungut pajak GST atas barang dan jasa setelah dikenakan pungutan lainnya seperti cukai. Sementara, IGST akan dikenakan pada persediaan barang antarnegara.
“Saya optimis aturan GST ini mampu untuk dirilis pada waktu 1 Juli,” tegasnya sebagaimana dilansir dari Times of India.
Jaitley menambahkan dengan disetujuinya kelima draf RUU tersebut oleh Dewan Legislatif GST, dapat menepis adanya isu mengenai pengenaan tarif GST tertinggi sebesar 40%. Pasalnya, dalam RUU GST yang diusulkan hanya terdapat empat tarif GST yakni 5%, 12%, 18% dan 28%.
“Empat tarif sudah disetujui oleh Dewan. Tidak ada tarif pajak yang lebih tinggi selain dari yang telah ditentukan,” pungkas Jaitley. (Amu)