CORETAX SYSTEM

Banyak WP Kesulitan Pakai Coretax, Jangan Sampai Biaya Kepatuhan Naik

Aurora K. M. Simanjuntak
Kamis, 25 Desember 2025 | 13.00 WIB
Banyak WP Kesulitan Pakai Coretax, Jangan Sampai Biaya Kepatuhan Naik
<p>Petugas pajak tengah memberikan asistensi kepada wajib pajak di loket khusus Coretax DJP. <em>(foto: KPP Madya Denpasar)</em></p>

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah melihat masih banyak tantangan dalam mengimplementasikan coretax administration system. Mulai dari pengenalan sistem baru, proses transisi, hingga adaptasi penggunaan coretax system, baik wajib pajak maupun fiskus.

Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal menyoroti salah satu tantangan besar yang perlu ditangani ialah banyak wajib pajak yang belum melek teknologi dan kesulitan akses teknologi. Sementara itu, coretax system adalah layanan administrasi pajak yang serba digital.

"Kalau hal ini tidak bisa segera diatasi dengan baik, jangan-jangan malah biaya kepatuhannya malah jadi lebih tinggi karena wajib pajak malah merasa lebih sulit. Nah ini jadi tantangan sekaligus PR yang harus diselesaikan oleh petugas DJP," ujarnya dalam Podcast Cermati, Rabu (24/12/2025).

Biaya kepatuhan yang tinggi merupakan akumulasi dari waktu, tenaga dan biaya yang dikeluarkan wajib pajak. Itu sebabnya, Yon mewanti-wanti jangan sampai wajib pajak kesulitan menggunakan sistem administrasi yang baru, sehingga menambah beban ekonomi maupun beban waktu.

Di samping itu, Yon menyoroti persepsi masyarakat tentang kewajiban perpajakan dan petugas pajak juga perlu diubah agar makin positif.

Menurutnya, kehadiran coretax justru mempermudah proses pengawasan pajak, karena lebih terintegrasi dan transparan. Namun, banyak orang yang belum siap dan cenderung merasa diawasi secara berlebihan.

"Mungkin nanti ada titik di mana wajib pajak merasa 'saya diawasi banget saat ini'. Nah, tentu persepsi seperti ini saya pikir harus kita luruskan ya," tutur Yon.

Sementara dari sisi fiskus, Yon menyoroti petugas pajak juga perlu beradaptasi dengan sistem baru. Tidak hanya itu, tiap-tiap SDM di lingkungan DJP juga perlu bergerak melakukan sosialisasi masif dan mengedukasi wajib pajak tentang coretax.

Sementara itu, tantangan lainnya ialah penyelarasan regulasi oleh regulator. Menurutnya, pemerintah perlu menyesuaikan aturan dengan perkembangan coretax terutama dalam menetapkan ketentuan terkait mekanisme, proses dan fitur sistem administrasi pajak yang baru.

"Banyak sekali regulasi yang harus disesuaikan mengikuti [cara kerja] coretax. Misalnya, bagaimana regulasi harus disesuaikan untuk menampung omni channel [layanan perpajakan melalui banyak saluran] yang tadinya mungkin tidak ada omni channel," tutur Yon.

Meski ada sederet kendala dalam mengimplementasikan coretax system, Yon meyakini selalu ada solusi sehingga masalah tidak berlarut-larut. Salah satu kunci penting dalam menangani kendala administrasi pajak ialah menjalin kolaborasi yang baik antara petugas pajak dan wajib pajak.

"Tantangan akan muncul baik dari sisi wajib pajak ataupun petugas pajak tapi tidak usah kita takuti. Saya pikir tantangan bukan sesuatu yang impossible untuk diselesaikan dan over time bisa kita selesaikan dengan baik. Sepanjang kata kuncinya ada kolaborasi yang baik antara kita petugas pajak dengan wajib pajak," tutupnya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.