BRUSSELS, DDTCNews ā Indonesia dan Uni Eropa sepakat menghidupkan kembali negosiasi pakta perdagangan bebas (Free Trade Agreement/ FTA), kendati muncul keraguan di kalangan masyarakat Eropa akan manfaat dari perjanjian tersebut.
Komisioner Perdagangan Uni EropaĀ Cecilia MalmstroemĀ mengungkapkan pembicaraan FTA dengan Indonesia yang disepakati Senin (18/6) tersebut akan memperkuat FTA yang sudah terjalin dengan negara Asia Tenggara lain seperti Singapura dan Vietnam.
āUni Eropa dan Indonesia mewakili pasar yang sangat besar dengan 750 juta konsumen. Negosiasi ini adalah kunci untuk menciptakan sinergi antara dua kekuatan ekonomi,ā katanya dalam satuĀ joint statementĀ bersama Menteri Perdagangan RI Thomas Lembong yang diperoleh DDTCNews.
Uni Eropa sebelumnya telah melakukan pembicaraan FTA dengan Kanada. Namun, belakangan muncul resistensi dari sebagian anggota Uni Eropa. Sementara itu, FTA yang sudah dijajaki dengan AS juga tidak direspons maksimal oleh 28 negara anggotanya, sehingga berisiko ditelantarkan.
Uni Eropa adalah mitraĀ perdagangan Indonesia terbesar keempat denganĀ ekspor utama produk pertanian. Sebaliknya,Ā Indonesia adalah rekan perdaganganĀ Uni EropaĀ terbesar kelima di Asia Tenggara, meskiĀ secara keseluruhan menduduki posisi ke-30.
PembicaraanĀ FTA denganĀ Indonesia akan dimulai sebelum akhirĀ 2016, jauh setelah gagasan FTA itu dimunculkan pertama kali pada 2006āketika Indonesia dan negara Asean lainnya memulai negosiasi FTA dengan China.
SelainĀ Indonesia,Ā UniĀ EropaĀ jugaĀ tengahĀ menegosiasikanĀ FTAĀ denganĀ Filipina,Ā MalaysiaĀ danĀ Thailand,Ā danĀ telahĀ menyelesaikanĀ negosiasi FTA-nyaĀ dengan Singapura pada 2014Ā dan Vietnam pada 2015.Ā Tak seperti China, Uni Eropa lebih memilih strategi bilateral dalam memperluas pasarnya.
Dalam pernyataan tersebut,Ā MalmstroemĀ juga menegaskan perjanjian-perjanjian bilateralĀ itu akan emnjadiĀ dasar fondasi bagi persetujuanĀ Uni Eropa dan AseanĀ di masa depan, yang tetap menjadi tujuan utamaĀ blok tersebut.
Sebaliknya, bagi Indonesia, kehendak Uni Eropa untuk memulai pembicaraan FTA ini juga sejalan dengan upaya Indonesia memperluas pasar ekspor dengan membuka diri bergabung bersama komunitas internasional di era perdagangan bebas. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.