Ilustrasi.
ROMA, DDTCNews – Pemerintah Italia setuju untuk merevisi rancangan anggaran 2022. Revisi yang sedang digodok bakal banyak memberikan berbagai insentif bagi wajib pajak.
Jika revisi anggaran tersebut disetujui, diperkirakan setidaknya akan mengurangi penerimaan pajak penghasilan dan pajak dari sektor usaha sekitar US$7,5 miliar pada 2022.
"[Revisi anggaran yang diajukan] mencakup pengurangan lapisan tarif pajak penghasilan orang pribadi (PPh OP), pengecualian pajak bagi sektor bisnis regional, dan penyesuaian dalam rezim pajak patent box,” tulis Tax Notes International, dikutip Rabu (5/1/2022).
Adapun lapisan tarif PPh OP diajukan untuk dikurangi dari 5 menjadi 4 layers. Pada lapisan tarif pertama tak akan berubah, tarif sebesar 23% tetap dikenakan pada wajib pajak yang memiliki penghasilan sampai €15.000.
Penurunan tarif PPh OP akan diberikan kepada wajib pajak dengan penghasilan €15.000 sampai €28.000 dari yang sebelumnya 27% menjadi 25%. Pada lapisan tarif selanjutnya, bagi wajib pajak dengan penghasilan €28.000 hingga €50.000 akan dikenakan tarif sebesar 35% dari sebelumnya 38%.
Sebelumnya, pada lapisan penghasilan €50.000 hingga €75.000 dikenakan tarif 41%, sedangkan untuk penghasilan di atasnya dikenakan tarif 43%. Namun, dengan adanya revisi yang diajukan, atas seluruh penghasilan di atas €50.000 akan dikenakan tarif 43%. Ketentuan ini menjadikan dipangkasnya 1 lapisan tarif.
Tak hanya itu, rencananya akan ada 835 ribu dari 2 juta sektor usaha yang dikecualikan dari pengenaan pajak. Pengecualian pajak ini diberikan bagi mereka yang menjadi subjek pajak atas produksi regional (IRAP).
Pada rancangan anggaran 2022 pra revisi, telah diajukan penundaan selama setahun untuk memajaki makanan dan minuman berpemanis serta plastik. Saat itu pemerintah sempat memberi sinyal akan adanya insentif pajak lain yang diajukan. Namun, tak ada keterangan lebih lanjut dari pernyataan tersebut.
Tak hanya itu, dewan kementerian atau kabinet pemerintah Italia juga sempat mengutarakan rencananya untuk menurunkan tarif pajak penghasilan. Tarif pajak yang dimaksud diperuntukkan bagi wajib pajak dengan penghasilan menengah. Rencana lainnya adalah untuk melakukan simplifikasi rezim PPN. (sap)