Ilustrasi.
MANILA, DDTCNews - Pemerintah Filipina telah menyetujui pemberian insentif pajak untuk proyek kereta bawah tanah Kota Makati senilai P81 miliar atau sekitar Rp23 triliun.
Badan Peninjau Insentif Fiskal (The Fiscal Incentives Review Board/FIRB) menilai proyek tersebut layak memperoleh insentif pajak. Proyek kereta bawah tanah diyakini akan mendorong masyarakat beralih pada transportasi publik dan mendorong perekonomian.
"FIRB mempertimbangkan proyeksi peningkatan produktivitas ekonomi senilai P24,4 miliar [setara Rp6,94 triliun] per tahun setelah sistem kereta bawah tanah mulai beroperasi pada tahun 2026," kata Kementerian Keuangan, dikutip pada Minggu (14/11/2021).
Kemenkeu menyebut insentif yang diberikan meliputi pembebasan pajak penghasilan (PPh) selama 4 tahun serta pengurangan dan pembebasan bea masuk impor bahan yang dibutuhkan untuk konstruksi, operasi, pengelolaan, dan pemeliharaan proyek kereta api selama 5 tahun.
Insentif pajak hanya akan berlaku atas kegiatan pembangunan proyek, sedangkan tarif PPh badan dan pungutan lainnya akan tetap dikenakan secara normal. Penghasilan yang dihitung termasuk operasi sewa area ritel dan iklan.
Proyek kereta bawah tanah Kota Makati memperoleh insentif pajak berdasarkan UU Pemulihan dan Insentif Pajak untuk Perusahaan (Corporate Recovery and Tax Incentives for Enterprises/CREATE).
FIRB juga dibentuk berdasarkan undang-undang tersebut, yang bertugas memberikan kemudahan administrasi dan pemotongan PPh badan dan fasilitas lainnya secara proporsional.
Proyek kereta bawah tanah Kota Makati dibangun melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha. Kereta tersebut diusulkan untuk menghubungkan titik-titik penting di Kota Makati seperti Kawasan Pusat Bisnis di sepanjang Ayala Avenue, Balai Kota Makati, Situs Warisan Poblacion, Universitas Makati, dan kawasan bisnis baru lainnya di dalam kota.
Menteri Keuangan Carlos Dominguez III juga memberikan perhatian besar mengenai pembangunan proyek kereta tersebut. Dia meminta Pemkot Makati dan Kementerian Perhubungan merancang proyek tersebut dengan baik sehingga berdampak besar pada perekonomian negara.
"Pemkot Makati dan Kementerian Perhubungan harus menyusun perincian rencana menghubungkan kereta bawah tanah yang diusulkan untuk proyek kereta bawah tanah Metro Manila dari pemerintah pusat," ujarnya seperti dilansir philstar.com. (rig)