Pendukung senator Filipina Manny Pacquiao menyambut ikon tinju yang baru saja pensiun tersebut saat tiba di Hotel Sofitel untuk mengajukan sertifikat pencalonannya sebagai presiden, di Kota Pasay, Metro Manila, Filipina, Jumat (1/10/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Eloisa Lopez/HP/djo
MANILA, DDTCNews – Senator Filipina yang juga mantan petinju profesional, Manny Pacquiao mengusulkan pemangkasan tarif pajak penghasilan (PPh) badan atau perusahaan yang lebih besar guna meningkatkan penciptaan lapangan kerja.
Pacquiao menyatakan banyak pengusaha yang memilih mundur untuk berinvestasi di Filipina karena tarif PPh badan yang relatif tinggi. Selain itu, terdapat permasalahan lainnya seperti pasokan listrik yang tidak stabil dan konektivitas internet yang lambat.
“Kalau soal PPh badan, tarif kita relatif tinggi sehingga tidak bisa menandingi PPh badan Singapura sebesar 17%. Lihat saja Singapura, berkembang dengan baik dan geliat bisnis benar-benar ada,” katanya seperti dilansir newsinfo.inquirer.net, Selasa (9/11/2021).
Pacquiao menilai Filipina harus mengurangi tarif pajak dan berfokus pada pendapatan yang berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Menurutnya, kontribusi PNBP terhadap pendapatan negara masih memiliki potensi untuk ditingkatkan dan membantu mengurangi utang negara.
PNBP mengacu pada seluruh penerimaan negara yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan. PNBP dapat meliputi penerimaan pemerintah sebagai imbalan atas layanan yang diberikan, aset yang diserahkan, denda yang dikenakan, dan lainnya.
Pemangkasan tarif PPh badan sebenarnya sudah dilakukan Pemerintah Filipina melalui UU Pemulihan Perusahaan dan Insentif Pajak untuk Perusahaan yang ditandatangani Presiden Rodrigo Duterte pada tahun ini.
Undang-undang tersebut menurunkan tarif pajak penghasilan badan menjadi sebesar 20% untuk perusahaan domestik dengan penghasilan kena pajak tidak melebihi PHP5 juta dan total aset tidak melebihi PHP100 juta.
Sementara itu, tarif pajak penghasilan badan untuk perusahaan domestik secara umum, perusahaan asing (cabang), dan perusahaan asing non-residen yang semula dikenakan PPh badan sebesar 30% kini menjadi 25%. (vallen/rig)