INDEKS KERAHASIAAN FINANSIAL GLOBAL

Negara Paling Aman Simpan Aset di Dunia: Cayman dan AS Salip Swiss

Redaksi DDTCNews
Kamis, 20 Februari 2020 | 14.57 WIB
Negara Paling Aman Simpan Aset di Dunia: Cayman dan AS Salip Swiss

Ilustrasi.

JAKARTA. DDTCNews—Cayman Islands menjadi negara dengan tingkat kerahasiaan finansial paling tinggi di dunia, sekaligus sebagai tempat teraman untuk menyembunyikan uang dari ketentuan perpajakan.

Hal itu diungkapkan Tax Justice Network, selaku lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang advokasi pajak dan regulasi pajak internasional dalam laporannya berjudul ‘Financial Secrecy Index 2020’ baru-baru ini.

Dalam laporan itu, peringkat 10 besar mengalami perubahan. Swiss yang awalnya menempati peringkat satu disalip Cayman dan AS, sehingga berada di posisi ketiga. Sementara AS masih bertahan di posisi kedua.

Jepang, Belanda dan British Virgin Island masuk dalam peringkat 10 besar, dan berada di posisi masing-masing ke-7, ke-8 dan ke-9. Sementara untuk Jerman, Taiwan dan Guernsey terlempar dari 10 besar.

Sejalan dengan perubahan peringkat, indeks kerahasiaan finansial secara global yang diukur di dalam Financial Secrecy Index 2020 ternyata menurun 7 persen ketimbang 2018. Dengan kata lain, tren kerahasiaan finansial justru makin longgar.

Tren penurunan kerahasian finansial ini tentu menjadi berita baik. Kerahasiaan finansial yang semakin longgar membuat ruang untuk praktik-praktik kejahatan finansial seperti pencucian uang, penggelapan pajak dan lainnya, makin kecil.

Direktur Tax Justice Network Liz Nelson mengatakan indeks kerahasiaan finansial global yang menurun menunjukkan reformasi yang telah dilakukan negara-negara selama ini mulai memberikan hasil.

Reformasi yang dimaksud adalah perihal pelaksanaan pertukaran informasi secara otomatis (automatic exchange of information/AEoI) dan penerapan prinsip mengenali pemilik manfaat (Beneficial Ownership/BO) yang semakin baik.

“Harapan membatasi kerahasiaan finansial secara global semula dianggap mustahil. Namun ternyata bisa berhasil seiring dengan reformasi besar-besaran yang dilakukan dalam beberapa tahun terakhir ini,” katanya, Kamis (20/02/2020).

Meski begitu, Nelson mencatat masih banyak hal yang perlu dikerjakan untuk menurunkan indeks kerahasiaan finansial global di antaranya seperti pelaporan informasi antarnegara yang masih lambat, masih merajalelanya penyalahgunaan pajak dan lain sebagainya.

Di sisi lain, korporasi-korporasi di seluruh dunia justru lebih baik dalam pelaporan informasi. Menurut Nelson, korporasi mulai secara sukarela melaporkan data perpajakan sesuai dengan GRI Tax Standard.

Untuk diketahui, GRI Tax Standard merupakan standar global pertama yang bertujuan untuk mengungkapkan data atau informasi pajak antarnegara secara komprehensif

Standar ini bertujuan mendukung publik dalam pelaporan kegiatan bisnis dan pembayaran pajak di wilayah yurisdiksi pajak, termasuk informasi mengenai pendekatan mereka dalam hal tata kelola dan strategi pajak. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.