Ilustrasi.
HANOI, DDTCNews - Sejumlah anggota DPR Vietnam mengusulkan pembebasan pajak konsumsi terhadap produk bensin dan pendingin udara (air conditioner/AC).
Anggota DPR Le Thi Nga mengatakan bensin dan AC telah menjadi barang yang sangat dibutuhkan masyarakat. Menurutnya, pembahasan RUU Pajak Konsumsi Khusus semestinya menjadi momentum untuk mengatur ulang pengenaan pajak tersebut.
"Memberlakukan pajak konsumsi khusus pada produk penting yang dibutuhkan rakyat tidak sejalan dengan tujuan pengenaan pajak," katanya, dikutip pada Selasa (18/3/2025).
Nga menuturkan pengenaan pajak konsumsi khusus pada mulanya ditujukan untuk barang mewah dan barang yang tidak dianjurkan dikonsumsi. Namun, terdapat beberapa barang penting yang dibutuhkan masyarakat ternyata masih dikenakan pajak tersebut.
Dia menilai bensin telah menjadi salah satu barang penting yang dibutuhkan masyarakat. Ketimbang mengenakan pajak tambahan, negara semestinya memastikan masyarakat memperoleh bensin dengan harga murah. Terlebih, bensin juga sudah dikenakan pajak perlindungan lingkungan.
Di sisi lain, keberadaan AC dianggap sudah menjadi hal wajar seiring dengan peningkatan suhu bumi. Menurutnya, AC memang sempat menjadi barang mewah, tetapi sejak 10 tahun yang lalu sudah tidak lagi.
"Kami mengusulkan pembebasan pajak konsumsi khusus untuk bensin dan AC dengan kapasitas normal. Jika pajak tidak dibebaskan, maka perlu ada penjelasan yang bisa menjadi justifikasi," ujar Nga.
Pandangan Nga tersebut disetujui oleh anggota DPR Hoang Thanh Tung. Menurutnya, pembebasan pajak konsumsi khusus atas bensin justru dapat berdampak positif terhadap perekonomian.
Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Vietnam Cao Anh Tuan menjelaskan sudut pandang pemerintah untuk terus mengenakan pajak konsumsi khusus pada kedua barang tersebut. Menurutnya, permintaan AC di Vietnam telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun beberapa AC telah mengadopsi teknologi untuk mengurangi penggunaan refrigeran yang berbahaya bagi lingkungan, produk tersebut masih menggunakan zat yang merusak lapisan ozon dan berkontribusi terhadap pemanasan global.
Pada 11 Juni 2024, perdana menteri telah menerbitkan Keputusan 496/2024 yang berisi komitmen mengendalikan zat perusak ozon dan hidrofluorokarbon (HFC), yang merupakan bahan kimia sintetis dalam mesin pendinginan.
Secara global, negara-negara seperti Korea Selatan, India, dan Norwegia juga mengenakan pajak konsumsi khusus pada HFC dalam AC. Eropa telah membatasi penggunaan AC untuk menghemat energi, sedangkan Spanyol melarang pengaturan AC di bawah 27 derajat celcius.
"Penting untuk terus mengenakan pajak konsumsi khusus pada AC dengan kapasitas hingga 90.000 BTU untuk meningkatkan kesadaran tentang perlindungan lingkungan dan mengurangi konsumsi listrik," ujar Tuan seperti dilansir vietnamnews.vn.
Terkait dengan bensin, Tuan mengusulkan tetap dikenakan pajak konsumsi khusus, tetapi dengan tarif yang lebih rendah pada biofuel. Menurutnya, kebijakan semacam ini juga diterapkan di beberapa negara. (rig)