Ilustrasi: Ronaldo (kiri) dan Lionel Messi
MADRID, DDTCNews – Sebagai sebuah industri, sepakbola memang menjadi salah satu penyumbang penerimaan pajak yang cukup besar di Eropa. Namun, ironisnya para pemain bintang lapangan hijau dengan gaji yang bernilai bombastis justru banyak tersandung kasus penggelapan pajak.
The National Bureau of Economic Research mengatakan berdasarkan hasil riset yang pernah dilakukannya melalui penelitian di 14 negara Eropa, menunjukkan bahwa para pesepakbola punya kecenderungan untuk memilih negara dengan tagihan pajak yang rendah.
“Karena hal tersebut, beberapa negara kemudian melakukan kebijakan dengan memberi kompensasi khusus kepada para pemain asing yang ingin berlaga di kompetisi asal negara dengan potongan pajak yang besar,” ungkap keterangan dari The National Bureau of Economic Research, Selasa (20/6).
Ada banyak faktor yang membuat sebuah kompetisi begitu laris didatangi pemain asing. Selain karena kota-kota yang dianggap indah dan juga kehidupannya yang sangat nyaman, besaran pajak yang harus ditanggung oleh seorang pesepakbola juga menjadi alasannya.
Biasanya pola pikir tersebut dimiliki oleh para pesepakbola yang baru meniti karir profesional atau para pemain yang tinggal menghitung hari sebelum waktu untuk pensiunnya tiba.
Dari sekian banyak negara di Eropa, Turki menjadi negara dengan tingkat tagihan pajak terendah. Di negara tersebut, pajak bagi pesepakbola hanya sebesar 15% dari total penghasilannya. Angka tersebut diketahui lebih kecil dari potongan pajak penghasilan para pekerja di sana yang mencapai 27%.
Selain Turki, masih ada Bulgaria dengan kebijakan potongan pajak sebesar 10% bagi para pesepakbola asing yang berlaga di kompetisi negara Balkan tersebut. Begitu pula dengan Rusia yang hanya memotong penghasilan pesepakbola asing sebesar 13%.
Kasus yang menimpa pesepakbola seperti Messi, Neymar, Ronaldo, atau bahkan Mourinho ini dinilai sangat mencemaskan. Pasalnya, tidak hanya dikenakan denda ganti rugi pajak saja, tuntutan penjara pun juga akan diberikan. Namun, apakah potensi kurungan itu berlaku?
Mengacu pada hukum yang berlaku di Spanyol, Messi kemungkinan besar akan dibebaskan dari kurungan penjara karena tuntutannya yang kurang dari dua tahun masa kurungan.
Spanyol membuat aturan hukum dimana bagi para terdakwa dengan tuntutan kurungan yang kurang dari dua tahun, maka hukuman penjara bisa ditangguhkan.
Kasus yang mendera Messi, Neymar, Ronaldo, dan Mourinho mungkin akan menjadikan pamor La Liga tak lagi indah dimata para pesepakbola, khususnya pemain asing.
Hal tersebut seperti dilansir dalam panditfootball.com, membuat sejumlah klub-klub besar beralih dan berpikir ulang untuk tidak menerima pinangan dari kesebelasan asal Spanyol. (Amu/Gfa)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.