KANADA

Waduh, Pajak Tambahan Bakal Dikenakan untuk Warga yang Menolak Vaksin

Syadesa Anida Herdona | Rabu, 12 Januari 2022 | 12:00 WIB
Waduh, Pajak Tambahan Bakal Dikenakan untuk Warga yang Menolak Vaksin

Warga mengantri untuk menerima vaksin COVID-19 di Rumah Sakit de Sant Pau, ditengah pandemi virus corona (COVID-19), di Barcelona, Spanyol, Senin (27/12/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Albert Gea /AWW/djo

MONTREAL, DDTCNews – Pemerintah Provinsi Quebec di Kanada punya jurus menarik untuk menekan kelompok antivaksin Covid-19. Pemerintah setempat bakal mengenakan jenis pajak baru, yakni pajak atas kesehatan, bagi warga yang menolak disuntik vaksin.

Langkah tegas pemerintah Quebec bukan tanpa alasan. Berbagai negara kini sedang menghadapi serangan varian baru Covid-19, Omicron, termasuk Kanada.

"Kami tengah merancang adanya pajak tambahan yang harus dibayarkan oleh mereka yang menolak untuk divaksin. Jangan sampai 10% penduduk Quebec yang menolak untuk divaksin dapat membahayakan 90% penduduk lainnya," ujar Premier (Perdana Menteri) Quebec Francois Legault, dikutip Rabu (12/1/2022).

Baca Juga:
Respons Konflik Iran-Israel, Korsel Lanjutkan Diskon Tarif Pajak BBM

Legault menyebutkan 10% penduduk dewasa yang belum divaksinasi tersebut mewakili 50% orang yang kini dalam perawatan insentif. Fakta ini menjadi hal yang cukup mengejutkan bagi Legault.

Namun, rencana pengenaan pajak bagi mereka yang belum divaksinasi Covid-19 tentu juga akan memberikan pengecualian. Bagi mereka yang tidak divaksinasi karena alasan kesehatan akan diberi pengecualian pengenaan pajak.

Dilansir Japan Today, secara total ada 2.742 penduduk Quebec yang kini menjalani perawatan di rumah sakit akibat Covid-19. Sebanyak 255 orang di antaranya kini harus berada dalam perawatan intensif.

Baca Juga:
Ringankan Beban Kelas Menengah, Negara Ini Bakal Turunkan Tarif PPh OP

Pemerintah terus mencari cara untuk membendung gelombang baru Covid-19 ini. Sejak 30 Desember lalu, Quebec telah mengumumkan diberlakukannya pembatasan kegiatan masyarakat. Kegiatan masyarakat hanya dibatasi hingga jam 10 malam dan masyarakat dilarang untuk melakukan pertemuan besar.

Tak hanya di Quebec, provinsi tetangga Ontario juga mengalami peningkatan masyarakat yang harus dirawat inap karena Covid-19. Sebagai daerah dengan penduduk paling padat di Kanada, setidaknya ada 3.220 masyarakat Ontario yang kini tengah dirawat di rumah sakit. Sebanyak 477 orang di antaranya berada dalam perawatan intensif. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Selasa, 16 April 2024 | 14:00 WIB LAYANAN BEA DAN CUKAI

Modus Penipuan Catut Bea Cukai, Pelaku Kerap Berikan Nomor Resi Palsu

Selasa, 16 April 2024 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Bebas Utang Pajak Jadi Syarat Penunjukan Mitra Utama Kepabeanan

Selasa, 16 April 2024 | 13:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

WP Badan Jangan Mepet Deadline Saat Lapor SPT Tahunan, Ini Risikonya

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

Surat Keterangan Fiskal Bisa Beri Citra Positif Perusahaan Calon AEO

Selasa, 16 April 2024 | 11:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pajak Masukan atas Emas Tidak Dapat Dikreditkan Tapi Bisa Dibebankan

Selasa, 16 April 2024 | 10:30 WIB KEPATUHAN PAJAK

Pergantian Pemerintah, KPK Desak Pejabat Terbuka Soal Kepatuhan Pajak

Selasa, 16 April 2024 | 09:50 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Telat Upload Faktur Pajak Kemarin? Ini Alternatif yang Bisa Ditempuh

Selasa, 16 April 2024 | 09:45 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Simak! Tarif Pajak Daerah Terbaru di Provinsi Sumatera Selatan