UNI EROPA
Tekan Penyimpangan, Sistem PPN dan Kepabeanan Perlu Diperkuat
Redaksi DDTCNews | Rabu, 22 September 2021 | 17:00 WIB
Tekan Penyimpangan, Sistem PPN dan Kepabeanan Perlu Diperkuat

Ilustrasi.

BRUSSELS, DDTCNews - Komisi Eropa mencatat praktik penipuan dan penyimpangan dalam pos pendapatan dan belanja Uni Eropa 2020 mengalami penurunan.

Komisioner Eropa bidang Anggaran Johannes Hahn mengatakan praktik penipuan dan penyimpangan dalam anggaran Uni Eropa 2020 turun 20% dibandingkan dengan tahun fiskal 2019. Namun, nilai nominal penipuan dan penyimpangan tetap relatif besar.

"Tahun lalu ada 1.056 laporan tentang penyimpangan dan penipuan. Dampak keuangan secara total mencapai €371 juta," katanya dikutip pada Rabu (22/9/2021).

Baca Juga:
Harga Migas Merosot, Perusahaan Energi Minta Windfall Tax Dihentikan

Hahn menjelaskan kasus penipuan dan penyimpangan yang memengaruhi pendapatan Uni Eropa pada tahun lalu berasal dari penipuan kepabeanan. Menurutnya, praktik penyelundupan barang seperti alas kaki, tekstil, mesin dan peralatan listrik ke pasar tunggal Eropa masih kerap ditemui.

Selain itu, masih ada potensi kehilangan penerimaan hingga miliaran euro dari praktik penipuan pajak yang berasal dari kesenjangan pemungutan PPN. Negara anggota dinilai perlu memperbaiki sistem administrasi pajak untuk mencegah terjadinya kebocoran pajak.

Menurut Hahn, kesenjangan PPN atau VAT gap di Uni Eropa mencapai €130 miliar pada tahun fiskal 2019. Angka tersebut berpotensi melebar seiring dengan adanya pandemi Covid-19 yang mendorong aktivitas belanja daring atau e-commerce.

Baca Juga:
Waduh, 40 Persen Kendaraan di Provinsi Ini Ternyata Belum Lunasi Pajak

Untuk itu, sistem PPN Uni Eropa perlu diperkuat untuk memerangi penipuan untuk transaksi barang atau jasa lintas yurisdiksi. Penguatan sistem PPN juga diharapkan dapat memudahkan proses bisnis pengawasan pembayaran PPN dan kepabeanan antarnegara anggota.

"Upaya melawan penipuan PPN dan bea cukai dilakukan online dengan mewajibkan pelaku usaha memakai layanan pembayaran pajak pada tingkat Uni Eropa. Hal ini untuk memantau dan melaporkan tentang pembayaran pajak lintas batas," sebut Hahn seperti dilansir euobserver.com. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

23 September 2021 | 13:01 WIB

Mantap

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Minggu, 02 April 2023 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH Kemenkeu Komit Tindak Barang-Barang Ilegal, Termasuk Pakaian Bekas
Minggu, 02 April 2023 | 08:00 WIB PELAYANAN PAJAK Pemerintah Siapkan Chatbot Pajak, Diluncurkan saat Hari Pajak
Minggu, 02 April 2023 | 06:00 WIB KEBIJAKAN BEA DAN CUKAI Registrasi IMEI Sudah di e-CD, Sri Mulyani: Enggak Perlu Antre Lagi
Sabtu, 01 April 2023 | 14:00 WIB KPP MADYA DENPASAR Pegawai Pajak Datangi Lokasi WP, Cek Omzet Sebelum dan Sesudah Pandemi
Sabtu, 01 April 2023 | 12:45 WIB KEPATUHAN PAJAK Sebanyak 11,6 Juta WP Orang Pribadi Sampaikan SPT Tahunan Tepat Waktu
Sabtu, 01 April 2023 | 12:30 WIB PENEGAKAN HUKUM Penegakan Hukum DJP, Pemulihan Pendapatan Negara Sentuh Rp1,6 Triliun
Sabtu, 01 April 2023 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK Informasi yang Wajib Termuat dalam Surat Keterangan Bebas PPnBM
Sabtu, 01 April 2023 | 10:00 WIB PMK 155/2022 Catat! 5 Kesalahan Data PEB Ini Tak Bisa Dilakukan Pembetulan
Sabtu, 01 April 2023 | 09:15 WIB BINCANG ACADEMY Sengketa Pajak Biaya Promosi, Simak Penyebabnya dan Strateginya