SURVEI PENJUALAN ECERAN

Survei BI: Kinerja Penjualan Eceran Membaik

Dian Kurniati | Senin, 12 April 2021 | 16:33 WIB
Survei BI: Kinerja Penjualan Eceran Membaik

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) menyebut kinerja penjualan eceran pada Maret 2021 terus menunjukkan perbaikan.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Maret 2021 diestimasi tumbuh 2,9% secara bulanan. Pertumbuhan itu sejalan dengan peningkatan permintaan masyarakat yang dipengaruhi cuaca karena curah hujan telah menurun.

“Seluruh kelompok mencatatkan kinerja penjualan yang meningkat, terutama kelompok barang lainnya, termasuk subkelompok sandang, serta kelompok barang budaya dan rekreasi tercatat tumbuh positif," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (12/4/2021).

Baca Juga:
Lapor SPT Tahunan, Biden Bayar Pajak Rp 2,37 Miliar pada 2023

Erwin mengatakan secara tahunan, penjualan eceran diestimasi membaik dengan pertumbuhan minus 17,1% dari sebelumnya minus 18,1%.

Erwin menyebut Hasil Survei Penjualan Eceran (SPE) mengindikasikan perbaikan kinerja penjualan eceran secara bulanan pada Februari 2021. IPR pada Februari 2021 tumbuh minus 2,7% secara bulanan, membaik dibandingkan dengan posisi pada Januari 2021 yang minus 4,3%.

Responden menyampaikan perbaikan tersebut didorong permintaan masyarakat yang meningkat saat hari besar keagamaan nasional (HBKN) Imlek dan libur nasional. Perbaikan terjadi pada sebagian besar kelompok barang, seperti bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah rangga lainnya, dan suku cadang dan aksesoris.

Baca Juga:
Modus Penipuan Catut Bea Cukai, Pelaku Kerap Berikan Nomor Resi Palsu

Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada 3 bulan mendatang atau Mei 2021 relatif stabil, sedangkan pada 6 bulan mendatang atau Agustus 2021 menurun. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) 3 bulan yang akan datang atau Mei 2021 sebesar 156,4, stabil dari bulan sebelumnya. Kinerja ini ditopang proyeksi pasokan yang cukup dan distribusi yang lancar.

“Di sisi lain, IEH 6 bulan yang akan datang (Agustus 2021) sebesar 141,7, lebih rendah dari 153,5 pada bulan sebelumnya, dipengaruhi oleh permintaan yang relatif rendah pasca-HBKN dan distribusi barang yang lancar," ujarnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 18 April 2024 | 11:07 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Program Presiden Terpilih Bakal Diintegrasikan Lewat RRP 2025

Rabu, 17 April 2024 | 18:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Lapor SPT Tahunan, Biden Bayar Pajak Rp 2,37 Miliar pada 2023

Rabu, 17 April 2024 | 11:45 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Imbas Konflik Iran-Israel, Bagaimana Cadangan BBM Indonesia?

Selasa, 16 April 2024 | 14:25 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Antisipasi Dampak Perang Iran-Israel, APBN Tetap Jadi Bantalan

BERITA PILIHAN
Kamis, 18 April 2024 | 13:48 WIB KONSULTASI PAJAK

Bayar Endorse Influencer di Media Sosial, Dipotong PPh Pasal 21?

Kamis, 18 April 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Bentuk UN Tax Convention, G-7 Ungkap Pentingnya Konsensus dalam Pajak

Kamis, 18 April 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan Penghapusan NPWP, Utang Pajak Harus Lunas? Begini Ketentuannya

Kamis, 18 April 2024 | 11:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Perpanjangan Lapor SPT Tahunan, DJP Minta WP Cek Kelengkapan Lampiran

Kamis, 18 April 2024 | 11:23 WIB PMK 186/2021

Hambat Pemeriksaan, Izin Akuntan Publik atau KAP Bisa Dibekukan

Kamis, 18 April 2024 | 11:07 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Program Presiden Terpilih Bakal Diintegrasikan Lewat RRP 2025

Kamis, 18 April 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Jenis Transaksi yang Dipotong PPh 4 Ayat 2 oleh Instansi Pemerintah

Kamis, 18 April 2024 | 10:05 WIB KABUPATEN SUKABUMI

Wah! Ada Hadiah Umrah Gratis untuk Wajib Pajak yang Taat di Daerah Ini