Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak hingga April 2021 masih mengalami kontraksi 0,5%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut kontraksi tersebut sebagai dampak berlanjutnya perlemahan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Meski demikian, kontraksi itu sudah lebih kecil dibandingkan dengan posisi akhir Maret 2021 yang minus 5,6%.
"Untuk pajak, penerimaannya masih terkontraksi. Namun, penerimaannya sudah lebih baik," katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (25/5/2021).
Sri Mulyani mengatakan realisasi penerimaan pajak hingga April 2021 senilai Rp374,9 triliun atau minus 0,5% dari realisasi periode yang sama tahun lalu senilai Rp376,6 triliun. Realisasi itu setara dengan 30,5% terhadap target APBN senilai Rp1.229,6 triliun.
Sementara itu, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga akhir April 2021 senilai Rp78,7 triliun atau tumbuh 36,5% dari kinerja tahun lalu senilai Rp57,7 triliun. Realisasi itu setara dengan 36,6% dari target Rp215,0 triliun.
Secara umum, penerimaan negara tercatat Rp585,0 triliun atau tumbuh 6,5% dari periode yang sama 2020 senilai Rp549,4 triliun. Realisasi itu setara 33,5% dari target Rp1.743,6 triliun.
Di sisi lain, realisasi belanja negara hingga akhir April 2021 tercatat senilai Rp723,0 triliun atau tumbuh 15,9% dari periode yang sama pada 2020 senilai Rp623,9 triliun. Realisasi itu setara dengan 26,3% dari pagu Rp2.750,0 triliun.
Belanja pemerintah pusat tercatat senilai Rp489,8 triliun atau tumbuh 28,1%. Sementara itu, realisasi transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Rp233,2 triliun atau minus 3,4%.
Dengan performa pendapatan negara dan belanja negara itu, defisit APBN hingga April 2021 tercatat mencapai Rp138,1 triliun atau 0,83% terhadap PDB. Realisasi itu tumbuh setara 13,7% dari proyeksi pemerintah senilai Rp1.006,4 triliun. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.