PADA era digitalisasi ini, pelayanan publik secara daring merupakan keniscayaan. Apalagi, dalam kondisi pandemi virus Corona atau Covid-19. Ditjen Pajak (DJP) pun tak ketinggalan untuk mengeksplorasi seluruh layanan pajaknya untuk dapat diakses secara online.
Asian Development Bank (ADB) bahkan menilai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara maksimal di tengah pandemi Covid-19 ini menjadi salah satu cara dalam meningkatkan penerimaan pajak.
“Sistem informasi manajemen administrasi penerimaan di banyak negara berkembang mengarah pada peningkatan efisiensi dalam pengarsipan dan pemrosesan pajak serta peningkatan penerimaan pajak," kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa baru-baru ini.
Namun demikian, terdapat tantangan yang dihadapi otoritas pajak saat meng-online-kan layanan pajak di antaranya wajib pajak mendapatkan kesulitan atau menghadapi kendala teknis saat menggunakan teknologi informasi.
Untuk itu, tak mengherankan apabila wajib pajak seringkali menjumpai kode eror atau pesan-pesan yang mengakibatkan proses layanan mulai dari membuat SPT, mengakses aplikasi pajak, dan lain sebagainya tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Kondisi ini juga bisa saja terjadi saat menggunakan e-faktur 3.0, sebuah aplikasi layanan pajak yang mulai berlaku secara nasional pada 1 Oktober 2020. Nah, DDTCNews kali ini akan memberikan solusi atau tips apabila menemui pesan atau kode eror saat menggunakan e-faktur 3.0.
Pertama, muncul pesan database tidak bisa dijalankan atau Etax-10001: Error Database. Untuk mengatasi hal ini, pastikan database ada dan aplikasi yang berjalan di komputer Anda hanya satu aplikasi yaitu e-faktur 3.0.0.1. Jangan lupa untuk menjalankan ETaxInvoiceUpd.exe.
Kedua, muncul pesan ETAX-4001: Tidak dapat menghubungi ETaxInvoice Server. Untuk soal ini, pastikan Anda terhubung dengan Internet. Kemudian, wajib pajak atau Pengusaha Kena Pajak (PKP) melakukan sejumlah langkah ini yaitu mengecek koneksi Internet.
Kemudian, jika menggunakan proxy maka di aplikasi e-faktur juga harus atur proxy. Lalu, cek apakah e-faktur diblok oleh antivirus atau firewall. Cek juga apakah sertifikat elektronik masih aktif dan perkenalkan ulang sertifikat elektronik.
Apabila sudah melakukan seluruh pengecekan tersebut, pesan Etax 40001 masih muncul maka besar kemungkinan server DJP sedang bermasalah atau antrean sedang banyak.
Ketiga, mendapat notifikasi ETAX-10004: Data tidak ditemukan. Apabila wajib pajak mendapati pesan tersebut maka silakan melakukan Get Data kembali untuk mengulangi proses request ke server DJP. Kemungkinan karena koneksi terputus.
Keempat, ketika menginput pajak masukan mendapat notifikasi ETAX-API-50031: NOT FOUND. Terdapat sejumlah penyebab notifikasi itu muncul antara lain Anda salah menginput Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN)
Lalu, Anda salah dalam melakukan input kode Kantor Pelayanan Pajak (KPP). Kemudian, Anda salah dalam menginput Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) pada saat pembuatan id billing atau bisa juga data pembayaran di sistem DJP belum sinkron.
Untuk mengatasi hal itu, pastikan tata cara pembuatan billing dan pembayaran telah sesuai sebelum Anda menyetor dan mengkreditkan pajak masukan barang/jasa kena pajak tidak berwujud dari luar daerah pabean di dalam daerah pabean.
Apabila kendala-kendala yang sudah disebutkan di atas ternyata masih ditemui, silakan Anda untuk menghubungi 1500 200 atau account representative (AR) di KPP tempat anda terdaftar. Selesai. Semoga bermanfaat. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.