PROVINSI DKI JAKARTA

Ingat, Diskon BBNKB dan BPHTB untuk Warga DKI Berlaku Hingga Desember

Muhamad Wildan | Minggu, 03 Oktober 2021 | 13:30 WIB
Ingat, Diskon BBNKB dan BPHTB untuk Warga DKI Berlaku Hingga Desember

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Warga DKI Jakarta masih memiliki kesempatan untuk memanfaatkan insentif bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dan bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB) hingga akhir tahun.

Pergub 60/2021 mengatur insentif BBNKB dan BPHTB diberikan kepada wajib pajak DKI Jakarta hingga Desember 2021. Insentif keringanan pokok BBNKB diberikan sebesar 50% atas penyerahan kepemilikan kendaraan bermotor kedua dan seterusnya.

"Pemberian keringanan (BBNKB dan BPHTB) ... ditujukan kepada wajib pajak yang melakukan pembayaran pada periode bulan Agustus 2021 sampai dengan bulan Desember 2021," bunyi Pasal 9 ayat (1) Pergub 60/2021, dikutip pada Minggu (3/10/2021).

Baca Juga:
Digitalisasi Sistem Pajak, Filipina Minta Dukungan World Bank dan ADB

Sementara itu, keringanan BPHTB diberikan kepada wajib pajak orang pribadi untuk perolehan pertama kali atas objek berupa atau rumah susun (rusun). Insentif diberikan bila rumah memiliki nilai perolehan objek pajak (NPOP) di atas Rp2 miliar hingga Rp3 miliar.

Bila wajib pajak melakukan pembayaran BPHTB atas rumah atau rusun pada September dan Oktober 2021, keringanan BPHTB yang diberikan sebesar 25%. Bila pembayaran dilakukan pada November hingga Desember 2021, keringanan yang diberikan hanya 10%.

Wajib pajak yang berencana memanfaatkan insentif BPHTB tidak perlu mengajukan permohonan terlebih dahulu kepada Badan Pendapatan Daerah. Insentif diberikan langsung diberikan secara jabatan melalui penyesuaian dari sistem informasi manajemen pajak.

Baca Juga:
Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Namun, wajib pajak perlu mengajukan permohonan kepada Bapenda terlebih dahulu apabila hendak memanfaatkan insentif diskon BPHTB.

Wajib pajak harus mengajukan surat permohonan keringanan kepada kepala UPPPD lokasi objek pajak, foto kopi KTP atau KK, surat kuasa permohonan keringanan BPHTB (bila dikuasakan), surat pernyataan belum pernah memperoleh hak atas tanah dan bangunan, perhitungan BPHTB yang terutang, dan dokumen-dokumen khusus lainnya yang diperlukan. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

BERITA PILIHAN
Selasa, 23 April 2024 | 17:30 WIB TIPS PAJAK

Cara Buat Kode Billing atas Pemotongan PPh Final UMKM

Selasa, 23 April 2024 | 17:15 WIB REFORMASI PAJAK

Jelang Implementasi Coretax, DJP Bakal Uji Coba dengan Beberapa WP

Selasa, 23 April 2024 | 17:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Tak Ada Lagi Pemutihan Denda, WP Diminta Patuh Bayar Pajak Kendaraan

Selasa, 23 April 2024 | 16:55 WIB PERATURAN PERPAJAKAN

Aturan Penyelesaian BKC yang Dirampas, Dikuasai, dan Jadi Milik Negara

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB HARI BUKU SEDUNIA

World Book Day, Ini 3 Ketentuan Fasilitas Perpajakan untuk Buku

Selasa, 23 April 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Apresiasi 57 WP Prominen, Kanwil Jakarta Khusus Gelar Tax Gathering

Selasa, 23 April 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Bawaan dari Luar Negeri yang Perlu Diperiksa via Jalur Merah

Selasa, 23 April 2024 | 14:49 WIB PAJAK PENGHASILAN

Ingat, PTKP Disesuaikan Keadaan Sebenarnya Tiap Awal Tahun Pajak