THAILAND

Incar Investasi Asing Hingga Rp45 triliun, Diskon Pajak Siap Ditebar

Dian Kurniati | Jumat, 24 Januari 2020 | 16:05 WIB
Incar Investasi Asing Hingga Rp45 triliun, Diskon Pajak Siap Ditebar

ilustrasi.

BANGKOK, DDTCNews—Pemerintah Thailand berencana menerbitkan kebijakan insentif pajak sebagai upaya untuk menarik investasi asing hingga 100 miliar baht atau setara dengan Rp44,56 triliun masuk ke Bangkok.

Menteri Keuangan Thailand Uttama Savanayana mengatakan insentif pajak nantinya akan disampaikan dalam sidang kabinet yang digelar pada Selasa pekan depan. Perdana Menteri Prayuth Chan-o-Cha pun diketahui sudah menyetujui rencana itu.

Rencana insentif pajak itu juga telah mengantongi persetujuan dari Komite Negosiasi Perdagangan dan Investasi. Mereka menyetujui usulan pengurangan PPh badan dan pembebasan pajak hingga satu tahun untuk impor mesin.

Baca Juga:
Penghasilan Kontraktor Migas dari Pengalihan PI Kena PPh Final

Pengurangan pajak berlaku untuk mesin baru yang dibeli dari 1 Januari hingga 31 Desember 2020. Jika kebijakan itu berjalan, diperkirakan akan menghilangkan potensi penerimaan pajak sekitar 9 miliar baht.

Saat ini, pemerintah ingin mendorong sektor swasta lebih banyak berperan dalam menopang perekonomian negara, di tengah ketidakpastian ekonomi global. Target investasi tahun ini sendiri dipatok sebesar 3,2 triliun baht.

Selain stimulus pemerintah, kata Savanayana, beberapa lembaga keuangan juga menawarkan pinjaman kepada perusahaan untuk pembelian mesin.

Baca Juga:
Dividen Luar Negeri Juga Dikecualikan dari PPh, Begini Prosedurnya

Wakil Perdana Menteri Thailand Somkid Jatusripitak mengatakan insentif pajak yang baru akan lebih menarik daripada yang sebelumnya diperkenalkan pada 2018.

Dewan Investasi Thailand juga dijadwalkan bertemu Menteri Keuangan awal bulan depan ini untuk memperkenalkan upaya-upaya lainnya dalam meningkatkan investasi, di antaranya seperti mendorong perusahaan besar berinvestasi di perusahaan kecil di daerah.

Tak hanya itu, Jatusripitak juga mengklaim pemerintah akan mengubah peraturan untuk melonggarkan penggunaan Dana Kompetitif (Competitiveness Fund) senilai 10 miliar baht untuk mendukung investasi swasta.

Dewan dan Kementerian Keuangan juga akan merancang lebih banyak kunjungan untuk meningkatkan investasi dari negara seperti India dan Jepang.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 23 April 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Penghasilan Kontraktor Migas dari Pengalihan PI Kena PPh Final

Senin, 22 April 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Dividen Luar Negeri Juga Dikecualikan dari PPh, Begini Prosedurnya

Senin, 22 April 2024 | 15:16 WIB PELAPORAN SPT TAHUNAN

Soal Natura, DJP: Saat Ini, Silakan Pakai Format Daftar Biaya Promosi

Senin, 22 April 2024 | 14:05 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Beberkan Tantangan Indonesia Naikkan Peringkat Kredit

BERITA PILIHAN
Selasa, 23 April 2024 | 13:00 WIB INFOGRAFIS BEA CUKAI

Kriteria Penghapusbukuan Piutang di Bidang Kepabeanan dan Cukai

Selasa, 23 April 2024 | 12:30 WIB PROVINSI SULAWESI TENGAH

PKB Progresif Tak Lagi Berlaku, Simak Tarif Pajak Terbaru di Sulteng

Selasa, 23 April 2024 | 12:00 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Penghasilan Kontraktor Migas dari Pengalihan PI Kena PPh Final

Selasa, 23 April 2024 | 11:30 WIB KABUPATEN SERANG

Pacu Setoran Pajak MBLB, DPRD Minta Penagihan Dilakukan Sejak Awal

Selasa, 23 April 2024 | 11:20 WIB RENCANA AKSI 2024 DJP

Pemeriksaan Pajak, DJP Lakukan Diseminasi Implementasi CRM WP Grup

Selasa, 23 April 2024 | 11:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

SE Pelaporan Natura Belum Terbit, DJP: Bisa Pakai Dafnom Biaya Promosi

Selasa, 23 April 2024 | 10:41 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Airlangga Pastikan Program Prabowo Masuk di Kerangka Kebijakan 2025

Selasa, 23 April 2024 | 09:45 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BKF Waspadai Dampak Kondisi Geopolitik terhadap Neraca Perdagangan RI