KEBIJAKAN PEMERINTAH

Di Forum World Bank-IMF, Sri Mulyani Soroti Penanganan 3 Isu Penting

Dian Kurniati | Kamis, 12 Oktober 2023 | 10:00 WIB
Di Forum World Bank-IMF, Sri Mulyani Soroti Penanganan 3 Isu Penting

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pengentasan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan, dan mitigasi perubahan iklim harus dilakukan secara beriringan.

Dalam acara 54th Joint Governors’ Meeting of World Bank dan International Monetary Fund (IMF), Sri Mulyani menilai dukungan World Bank dan IMF sangat penting untuk penanganan kemiskinan, pemerataan kesejahteraan, dan perubahan iklim di dunia.

"Di tengah situasi global yang kian dinamis, penanganan terhadap ketiga isu di atas – kemiskinan, kesejahteraan, perubahan iklim – menjadi semakin kritis," katanya melalui Instagram @smindrawati, Kamis (12/10/2023).

Baca Juga:
Penentuan Besaran Peredaran Bruto dalam Penghitungan PPh Final UMKM

Sri Mulyani mengapresiasi World Bank yang terus berevolusi untuk meningkatkan dampak positif dan pendekatan yang lebih modern. Di sisi lain, IMF juga diharapkan terus memberikan dukungan terbaik bagi anggotanya di tengah situasi keuangan global yang makin kompleks.

Dia juga menyoroti isu perubahan iklim yang makin penting seiring berjalannya waktu. Para menteri keuangan sedunia pun berkomitmen untuk menanganinya dengan serius karena permasalahan iklim merupakan permasalahan dunia.

Pada pertemuan ke-10 Coalition of Finance Ministers for Climate Action, beragam fenomena krisis iklim yang terjadi sepanjang tahun ini turut dibahas.

Baca Juga:
KEM-PPKF 2025 Sedang Disusun, Begini Catatan DPR untuk Pemerintah

Beberapa topik utama yang dibahas antara lain pentingnya komitmen negara-negara di dunia terhadap keberlanjutan lingkungan dan ekonominya. Keuangan transisi pun disepakati menjadi salah satu cara menyeimbangkan keduanya.

Kemudian, pemerintah juga harus menjadi penggerak utama dari beragam upaya keberlanjutan baik melalui reformasi kebijakan perpajakan, pembentukan komite-komite terkait, serta penerbitan obligasi hijau.

Selanjutnya, negara-negara di dunia juga harus mengadopsi pendekatan yang inovatif serta memiliki metode pengukuran yang terukur untuk memastikan tujuan-tujuan berkelanjutan ini tercapai.

Baca Juga:
Tagihan Listrik dan Air dalam Sewa Ruangan Kena PPN, Begini Aturannya

Lalu, perlunya kolaborasi, baik dalam lingkup domestik maupun global. Dalam hal ini, institusi global memiliki peran penting dalam mengoordinasikan serta mengharmonisasikan upaya-upaya mitigasi perubahan iklim.

Sri Mulyani menyebut seluruh pembahasan ini akan dilanjutkan pada Finance Day pada COP-28 di Dubai, Desember 2023. Menurutnya, COP-28 akan menjadi tonggak penting dalam sejarah yang berperan sebagai landasan upaya-upaya aksi iklim kolektif dunia.

"Kami sepakat untuk terus mengedepankan kebijakan-kebijakan ketahanan iklim, investasi berkelanjutan, serta kebijakan fiskal yang akan terus melindungi bumi kita," ujarnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 01 Mei 2024 | 15:45 WIB DDTC - SMA 8 YOGYAKARTA

Peringati Hardiknas, SMAN 8 Yogyakarta Gelar Webinar Gratis!

Rabu, 01 Mei 2024 | 13:00 WIB KELAS PPH PASAL 21 (4)

Memahami Pengurang Penghasilan dalam PPh Pasal 21

Rabu, 01 Mei 2024 | 12:00 WIB KOTA BANJARBARU

Pemkot Patok Tarif 40% Pajak Jasa Hiburan Karaoke dan Spa

Rabu, 01 Mei 2024 | 11:30 WIB PAJAK PENGHASILAN

Begini Cara Hitung Angsuran PPh Pasal 25 BUMN dan BUMD

Rabu, 01 Mei 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Kriteria-Perbedaan Barang Kiriman Hasil Perdagangan dan Nonperdagangan

Rabu, 01 Mei 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 01 MEI 2024 - 07 MEI 2024

Berjalan Sebulan Lebih, Kurs Pajak Berlanjut Melemah terhadap Dolar AS