Pengunjung berbelanja di pusat perbelanjaan di Jakarta. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/agr
JAKARTA, DDTCNews - World Bank memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan sebesar 4,7% pada tahun ini
Angka pertumbuhan ekonomi tersebut itu lebih rendah dari target pemerintah dalam APBN 2025 sebesar 5,2%. Pada 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia dilaporkan sebesar 5,03%.
"Pertumbuhan ekonomi diproyeksikan mencapai rata-rata 4,8% hingga 2027, tetapi ketidakpastian kebijakan perdagangan global dapat berdampak pada investasi dan pertumbuhan ekonomi," tulis World Bank dalam laporan The Macro Poverty Outlook edisi April 2025, dikutip pada Selasa (29/4/2025).
Dalam laporan tersebut, World Bank turut memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk 2 tahun ke depan. Pada 2026, pertumbuhan ekonomi diprediksi naik sedikit ke level 4,8%.
Menurut World Bank, pertumbuhan ekonomi Indonesia baru akan kembali mencapai 5% pada 2027.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi dari World Bank tersebut masih jauh dari target pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang membidik 8% hingga 2029. World Bank menilai target pertumbuhan ekonomi tersebut akan menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.
World Bank menjelaskan ketidakpastian kebijakan perdagangan global dan penurunan harga komoditas berpotensi menurunkan kepercayaan investor untuk menanamkan modal ke Indonesia. Padahal, aliran modal masuk menjadi salah satu instrumen yang berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi hingga 8% pada 2029.
Kendati demikian, World Bank menyatakan masih terlalu dini untuk mengukur dampak perdagangan global terhadap perekonomian Indonesia lantaran perubahan kebijakan dapat berlanjut ke depannya.
Sejalan dengan itu, World Bank berpandangan beberapa paket stimulus kebijakan yang dibarengi dengan reformasi dapat meningkatkan perekonomian nasional. Terlebih, dalam situasi ketidakpastian global yang tinggi akibat perang dagang.
Di samping itu, pembentukan modal diharapkan meningkat secara bertahap seiring dengan terwujudnya investasi melalui Danantara.
World Bank mengingatkan dinamika kebijakan perdagangan, penurunan harga komoditas, serta ketidakpastian kebijakan domestik dapat menimbulkan tantangan bagi pertumbuhan Indonesia.
"Penanaman modal asing langsung akan tetap menjadi sumber utama pendanaan eksternal, yang sebagian besar diarahkan pada hilirisasi industri. Ini akan meningkat secara bertahap dari waktu ke waktu karena investor asing cenderung mencari negara dengan stabilitas kebijakan," bunyi laporan World Bank. (dik)
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?
Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel dan dapatkan berita pilihan langsung di genggaman Anda.
Ikuti sekarang! Klik tautan: link.ddtc.co.id/WACDDTCNews