PENDIDIKAN PAJAK

Ciptakan SDM Andal, Kampus Diminta Berani Gencarkan Pendidikan Pajak

Dian Kurniati | Selasa, 27 Juni 2023 | 11:57 WIB
Ciptakan SDM Andal, Kampus Diminta Berani Gencarkan Pendidikan Pajak

Founder DDTC Darussalam (bawah, keempat dari kiri) dan Dekan FEB Universitas Mercu Buana Nurul Hidayah (bawah, kelima dari kiri) bersama jajaran pengajar dan mahasiswa FEB Universitas Mercu Buana. 

JAKARTA, DDTCNews - Perguruan tinggi dinilai perlu lebih aktif mendorong pendidikan di bidang perpajakan kepada mahasiswanya.

Founder DDTC Darussalam mengatakan kampus dapat memainkan peran penting untuk menciptakan lebih banyak sumber daya manusia (SDM) yang unggul di bidang pajak. Sayangnya, belum banyak kampus yang menggarap pendidikan pajak secara serius.

"Profesi ini harusnya diikuti oleh perguruan tinggi agar berani menggenjot prodi di bidang perpajakan," katanya dalam seminar nasional Mengulik Potensi dan Implementasi Karier di Bidang Perpajakan, Selasa (27/6/2023).

Baca Juga:
PERTAPSI Gelar FGD, Bahas Kesesuaian Kurikulum dan Digitalisasi Pajak

Darussalam mengatakan pajak menjadi bidang keilmuan yang penting bagi semua negara. Di Indonesia, pajak juga memiliki kontribusi sebesar 80% dari total pendapatan negara.

Di sisi lain, jumlah pegawai pajak di Indonesia tercatat 45.382 orang sehingga rasio dengan penduduk hanya 1 berbanding 6.033. Kemudian, jumlah konsultan juga belum banyak, yakni hanya 6.526 sehingga rasionya dengan penduduk hanya 1 berbanding 41.955. Kondisi tersebut jauh di bawah Singapura, Malaysia, bahkan Filipina.

Data tersebut menjadi bukti Indonesia masih sangat kekurangan SDM yang ahli di bidang pajak. Persaingan dalam profesi pajak juga tidak ketat sehingga perlu direspons kampus untuk mencetak lebih banyak SDM andal dan unggul di bidang pajak.

Baca Juga:
UII Siap Luluskan Akuntan Pajak Berdaya Saing Global

"Jumlah konsultan belum mampu mencukupi kebutuhan SDM pajak di Indonesia. Peluang adik-adik jika menekuni di bidang perpajakan masih sangat terbuka, sangat luas, dan negara menunggu," ujarnya.

Darussalam menyayangkan belum banyak kampus yang memiliki program studi perpajakan. Dia pun memahami pembentukan jurusan dan kurikulum perpajakan tidak mudah karena tergolong bidang yang multidisiplin ilmu seperti dari sisi akuntansi, hukum, administrasi, dan manajemen.

Oleh karena itu, kampus perlu membuat terobosan agar dapat mencetak lulusan pajak yang sesuai kebutuhan industri, baik di dalam negeri maupun level internasional. Keahlian yang penting dikuasai agar profesi pajak menembus persaingan global utamanya pajak internasional dan transfer pricing.

Baca Juga:
Prospek Profesi Pajak Masih Luas, Kampus Harus Siap Cetak SDM Unggul

Sementara itu, mahasiswa juga diminta tekun mempelajari perpajakan agar dapat menjadi SDM yang berkualitas. Dia menjelaskan langkah pertama yang dapat dilakukan untuk mewujudkan mimpi sebagai konsultan pajak yakni membaca.

Dengan sistem pajak nasional dan internasional yang dinamis, profesional di bidang pajak pun harus memiliki kegemaran untuk membaca. Membaca akan memperluas pandangan dan keterampilan, terutama di tengah era globalisasi. Pandangan dan keterampilan yang cakap dapat menjadi modal awal untuk berprofesi di bidang pajak.

Meski demikian, membaca saja tidak cukup karena seorang profesional pajak harus menuangkan hasil pemikiran dalam tulisan. Setelahnya, tulisan tersebut perlu dipublikasikan agar dibaca oleh masyarakat luas.

Baca Juga:
UII dan DDTC Teken MoU tentang Pengembangan Pendidikan Pajak

Terlebih dengan digitalisasi, setiap publikasi tentang pajak dapat diakses secara luas sehingga mampu menjangkau calon klien di luar negeri.

"Anda ahli pajak, Anda bisa bekerja di mana pun. Pajak internasional dan transfer pricing, konsep dan guidance-nya sama di mana-mana. Makanya saya ingin Universitas Mercu Buana membekali mahasiswa agar bisa bersaing secara global," imbuhnya.

Seminar nasional bertajuk Mengulik Potensi dan Implementasi Karier di Bidang Perpajakan diadakan secara luring oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Mercu Buana. Pada kegiatan ini juga diadakan penandatanganan nota kesepahaman tentang kerja sama pendidikan antara Universitas Mercu Buana dan DDTC. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 14 November 2023 | 14:00 WIB UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)

UII Siap Luluskan Akuntan Pajak Berdaya Saing Global

Selasa, 14 November 2023 | 12:15 WIB UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)

Prospek Profesi Pajak Masih Luas, Kampus Harus Siap Cetak SDM Unggul

Selasa, 14 November 2023 | 09:15 WIB UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)

UII dan DDTC Teken MoU tentang Pengembangan Pendidikan Pajak

BERITA PILIHAN
Minggu, 03 Desember 2023 | 15:30 WIB INFLASI TAHUNAN

Inflasi Pangan Masih Tinggi, Pemerintah Komitmen untuk Intervensi

Minggu, 03 Desember 2023 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Beri Insentif Pajak di IKN, Dua Peraturan Ini Bakal Terbit Berbarengan

Minggu, 03 Desember 2023 | 12:30 WIB TARIF BEA KELUAR CPO

Tarif Bea Keluar CPO Naik Jadi US$ 33 per Metric Ton

Minggu, 03 Desember 2023 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Peralihan Tarif Pajak Penghasilan Final UMKM 0,5 Persen

Minggu, 03 Desember 2023 | 10:30 WIB PENGADILAN PAJAK

e-Tax Court Bakal Mandatory, Tak Ada Opsi Banding secara Fisik

Minggu, 03 Desember 2023 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Coretax System, Duplikasi Pekerjaan di Ditjen Pajak Bakal Hilang

Sabtu, 02 Desember 2023 | 18:00 WIB BEA CUKAI KUDUS

Langgar Aturan Cukai, Tanah dan Gudang Milik Pengusaha Disita

Sabtu, 02 Desember 2023 | 17:00 WIB IBU KOTA NUSANTARA (IKN)

Insentif Pajak IKN, PMK dan Aturan Kepala OIKN Ditarget Terbit Bersama

Sabtu, 02 Desember 2023 | 16:09 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Tarik Koin Rp1.000 Melati dan Rp500 Melati dari Peredaran