Ilustrasi.
LONDON, DDTCNews – Otoritas pajak Inggris, Her Majesty’s Revenue and Customs (HMRC) membunyikan tanda waspada terhadap praktik penipuan yang berupaya mencuri data dan informasi pribadi wajib pajak.
Kepala Kejahatan Dunia Maya HMRC Simon Cubitt memperingatkan orang-orang untuk tidak membagikan informasi sensitif secara daring untuk menghindari identitas mereka digunakan untuk membuat klaim restitusi pajak palsu.
“Orang-orang perlu berpikir sangat hati-hati sebelum melibatkan diri dalam pengaturan seperti ini, karena jika sesuatu terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, maka hampir pasti itu benar,” katanya dikutip dari ftadviser.com, Jumat (11/3/2022).
Cubitt menyebut para pencuri banyak menargetkan wajib pajak yang merupakan pengguna media sosial. Modus yang dipakai adalah dengan menjanjikan tambahan restitusi pajak bebas risiko jika pencuri dapat meminjam identitas korban.
Setelah mendapatkan identitas korban, pencuri akan menggunakannya untuk membuat klaim restitusi pajak palsu dan mengeksploitasinya lebih lagi. Oleh karena itu, Cubitt memperingatkan wajib pajak untuk berhati-hati.
Selain kredensial gateway pemerintah, HMRC juga meminta wajib pajak untuk tidak memberikan perincian rekening bank, paspor, surat izin mengemudi (SIM), alamat, tanggal lahir, dan nomor asuransi nasional.
Cubitt juga mengimbau masyarakat untuk melapor ke HMRC apabila mengetahui adanya pencurian tersebut. HMRC telah menyediakan sarana pelaporan secara daring melalui gov.uk di menu report fraud HMRC.
"Saya mendesak siapa pun yang mungkin mengetahui upaya tidak jujur untuk merekrut individu ke dalam kriminalitas, untuk melaporkannya kepada kami dengan mencari report fraud HMRC di gov.uk dan mengisi formulir online kami," jelas Cubitt.
Selain itu, otoritas pajak juga bekerja sama dengan lembaga penegak hukum dan perusahaan media sosial lainnya untuk meningkatkan pengawasan. Pada 10 Feburari 2022, HMRC bahkan menangkap 4 orang yang diduga melakukan penipuan. (rig)