Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah menargetkan rasio pajak (tax ratio) sebesar 9,91% sampai dengan 10,1% dalam rancangan APBN 2024.
Direktur Perencanaan Makro dan Analisis Statistik Kementerian PPN/Bappenas Eka Chandra Buana menyebut pemerintah menargetkan penerimaan perpajakan pada RAPBN 2024 mencapai Rp2.275,3 triliun hingga Rp2.335,1 triliun.
"Penerimaan perpajakan kami targetkan sebesar 9,91% hingga 10,1% [dari PDB]. Dengan komposisi tersebut, defisit kita jaga sebesar 2,17% hingga 2,64%," katanya dalam Kick Off Meeting Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2024, dikutip pada Minggu (26/2/2023).
Apabila dirupiahkan, lanjut Eka, defisit anggaran pada tahun depan direncanakan mencapai Rp498,8 triliun hingga Rp611,3 triliun. Adapun belanja negara ditargetkan sejumlah Rp3.207 triliun - Rp3.460 triliun atau setara dengan 13,97% - 14,97% dari PDB.
Belanja negara tersebut terdiri atas belanja pemerintah pusat senilai Rp2.392 triliun hingga Rp2.615,6 triliun serta transfer ke daerah senilai Rp815 triliun hingga Rp845 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengatakan APBN 2024 bakal disusun secara hati-hati sembari menjaga kesehatan APBN lewat peningkatan penerimaan negara.
"Pendapatan negara akan tetap tumbuh dengan tax ratio yang terus meningkat. Sementara itu, belanja negara yang akan dijaga secara disiplin, tetapi dengan prioritas sesuai dengan agenda nasional," ujarnya pada 20 Februari 2023.
Tambahan informasi, pemerintah juga menargetkan penurunan kemiskinan ekstrem menjadi 0% pada 2024 sehingga tingkat kemiskinan secara umum akan berkisar 6,5%-7,5%. Untuk angka stunting, ditargetkan angkanya menurun menjadi 3,8%. (rig)