Partner DDTC Fiscal Research B. Bawono Kristiaji,Ā Ketua Tax Center STIE YKPN Yogyakarta Sinta Sudarin, danĀ Dosen FEB UNS Wahyu Widarjo selaku dewan juri berfoto bersama setelah melakukan penjurian secara virtual. (tangkapan layar Google Meet)
JAKARTA, DDTCNews ā Tim juri lomba menulis artikel pajak 2020, bagian dari peringatan HUT ke-13 DDTC, telah menentukan 13 pemenang yang akan mendapatkan hadiah dengan total senilai Rp65 juta.
Sebanyak 406 artikel diikutsertakan dalam lomba dengan tema Pandemi, Resesi, dan Reformasi Pajak ini. Dari jumlah tersebut, tim juri hanya memilih 93 artikel yang layak dipublikasikan di DDTCNews. Pada akhirnya 13 artikel terbaik pilihan juri yang akhirnya memenangkan lomba.
Adapun juara I diberikan untuk artikel berjudul āMenambang Pajak Cryptocurrency di Tengah Ancaman Resesiā karya Rizmy Otlani Novastria dari Tangerang Selatan, Banten. Juara pertama berhak mendapat hadiah uang tunai Rp11 juta.
Adapun juara II diberikan untuk artikel berjudul āMenggagas Pajak Orang Kayaā karya Viriya Paramita Singgih dari Jakarta Selatan. Juara kedua berhak mendapat hadiah uang tunai Rp9 juta.
Adapun juara III diberikan untuk artikel berjudul āTiga Agenda Penguasaan Wilayah untuk Menggenjot Penerimaanā karya Septian Fachrizal dari Tangerang Selatan, Banten. Juara ketiga berhak mendapat hadiah uang tunai Rp7 juta.
Sesuai dengan pengumuman di awal, keputusan juri tidak dapat diganggu gugat. Seluruh pemenang mendapatkan buku Konsep dan Aplikasi Pajak Penghasilan terbitan DDTC & suvenir DDTCNews senilai Rp500.000. Adapun pajak hadiah ditanggung penyelenggara.
Partner DDTC Fiscal Research B. Bawono Kristiaji menilai secara umum, tulisan-tulisan yang masuk memiliki ide dan gagasan cukup beragam. Namun demikian, masih banyak pula yang masih terlihat kesulitan menuangkan ide dan gagasannya dalam bentuk artikel populer.
āSehingga yang layak tayang di DDTCNews hanya 93 dari 406 artikel yang masuk. Namun, secara keseluruhan ada peningkatan kualitas dari tahun lalu. Apalagi, animo masyarakat juga terlihat lebih besar. Apresiasi yang tinggi karena di tengah pandemi, masih tetap produktif menuangkan gagasan dan ikut serta dalam lomba,ā ujar Bawono yang juga menjadi salah satu juri dalam lomba tersebut.
Juri selanjutnya, yakni Ketua Tax Center STIE YKPN Yogyakarta Sinta Sudarini, berpendapat tema yang diusung tahun ini sangat relevan dengan kondisi yang terjadi di Indonesia dan dunia. Dengan demikian, tema tersebut menstimulus para pemikir untuk menyampaikan ide dan gagasannya.
āDari 93 artikel yang tayang di DDTCNews, menurut saya, ada beberapa [ide dan gagasan] yang bisa digunakan [menjadi] acuan [pengambilan kebijakan],ā katanya.
Dosen FEB UNS Wahyu Widarjo menilai penulisan 93 artikel yang tayang sudah cukup terstruktur dan sistematis. Ide dan gagasannya juga sudah relevan dengan isu-isu terkini di bidang perpajakan, khususnya pada saat pandemi covid-19.
āMenurut saya yang perlu ditingkatkan adalah bagaimana implementasi ide atau gagasan tersebut dalam praktik. Jadi, tidak hanya sebatas ide atau gagasan yang sifatnya normatif, tetapi harus ada ilustrasi konkret bagaimana ide tersebut dapat direalisasikan di lapangan.
Seluruh pemenang akan segera dihubungi oleh panitia melalui email. Pemenang akan diminta untuk mengirimkan sejumlah berkas tambahan sebagai syarat pengiriman hadiah. Berikut perincian pemenang lomba menulis artikel pajak 2020:
Peringkat | Nama | Judul (Sesuai Publikasi DDTCNews) | Daerah (Sesuai KTP) |
Juara I | Rizmy Otlani Novastria | Menambang Pajak Cryptocurrency di Tengah Ancaman Resesi | Tangerang Selatan, Banten |
Juara II | Viriya Paramita Singgih | Menggagas Pajak Orang Kaya | Jakarta Selatan |
Juara III | Septian Fachrizal | Tiga Agenda Penguasaan Wilayah untuk Menggenjot Penerimaan | Tangerang Selatan, Banten |
Harapan I | Benny Gunawan Ardiansyah | Menggagas Pajak Kepemilikan Saham | Duren Sawit, Jakarta Timur |
Harapan II | Hafidh Nadhor Tsaqib | Mencari Solusi Keterbatasan AEoI dalam PPN Digital | Ponorogo, Jawa Timur |
Harapan III | I Wayan Yeremia Natawibawa | Mengevaluasi Sistem Informasi Akuntansi Perpajakan DJP | Badung, Bali |
Harapan IV | Muhammad Olis | Menghitung Ulang Rumus Pajak Kendaraan | Jepara, Jawa Tengah |
Harapan V | Charoline Cheisviyanny | Membangun Hubungan Jangka Panjang dengan Wajib Pajak | Padang, Sumatra Barat |
Harapan VI | Pinurba Anandita | Penyuluh Pajak, Harapan Masa Depan Pajak | Kendal, Jawa Tengah |
Harapan VII | Rinasih | Tiga Penyebab Rendahnya Serapan Insentif PPh Pasal 21 DTP | Pati, Jawa Tengah |
Harapan VIII | Fajarizki Galuh Syahbana Yunus | Pajak atas Digital Ads, Mungkinkah? | Lumajang, Jawa Timur |
Harapan IX | Nugraha Dwiyanto | Pendekatan Tax Morale untuk Membangkitkan Ekonomi | Kabupaten Bogor, Jawa Barat |
Harapan X | Petrus Sanga Lewar | Insentif Pajak untuk Memanusiakan Manusia | Wonosobo, Jawa Tengah |