Pemandangan kawasan Bundaran Thamrin, Jakarta. Danareksa Research Institute memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III/2020 akan mengalami kontraksi hingga -2,48% (yoy). (Foto: Antara)
JAKARTA, DDTCNews - Danareksa Research Institute memproyeksikan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal III/2020 akan mengalami kontraksi hingga -2,48% (yoy).
Meski masih terkontraksi bila dibandingkan dengan kuartal III/2019, Danareksa memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh 6,15% (qtq) apabila dibandingkan dengan kuartal II/2020.
"Relaksasi pembatasan sosial menyebabkan naiknya mobilitas dan aktivitas perekonomian. Program pemulihan ekonomi dalam bentuk perlindungan sosial mendorong aktivitas ekonomi," tulis Chief Economist Danareksa Research Institute Moekti P. Soejachmoen dalam risetnya, Rabu (4/11/2020).
Konsumsi rumah tangga tercatat mengalami perbaikan bila dibandingkan dengan kuartal II/2020, meski tidak sebaik tingkat konsumsi rumah tangga pada situasi normal sebelum pandemi Covid-19.
Danareksa Research Institute mencatat rata-rata penjualan ritel meningkat 0,85% (qtq), meski masih terkontraksi hingga -9,64% (yoy). Konsumsi rumah tangga yang lemah tercermin pada rendahnya inflasi pada kuartal III/2020 yang setiap bulannya justru mengalami deflasi.
Dalam hal investasi, Danareksa Research Institute mencatat adanya peningkatan investasi barang modal sebesar 14,88% (qtq). Meski bertumbuh secara kuartalan, investasi barang modal masih terkontraksi -24,9% (yoy) bila dibandingkan dengan kuartal III/2019.
Meski terdapat sedikit perbaikan dalam hal konsumsi rumah tangga dan investasi, Danareksa Research Institute mencatat belum ada perbaikan yang signifikan pada aktivitas ekspor dan impor pada kuartal III/2020.
Rendahnya aktivitas ekspor dan impor tercermin dari permintaan sektor manufaktur yang masih rendah. Danareksa Research Institute mencatat permintaan kredit sektor manufaktur pada Agustus 2020 tumbuh 0,15% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan Juni 2020 yang 1,23% (yoy).
Dengan faktor-faktor ini, Danareksa Research Institute memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2020 akan terkontraksi -2,48% (yoy) dengan pertumbuhan setahun penuh pada akhir tahun sebesar -0,99% (yoy) hingga -1,99% (yoy).
"Pemulihan ekonomi akan sangat bergantung pada optimisme masyarakat untuk kembali menjalankan aktivitas ekonomi setara dengan level sebelum pandemi. Pemulihan perlu didukung oleh vaksin Covid-19 dan implementasi program PEN yang efektif," tulis Moekti. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.