Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah optimistis target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3% pada tahun depan akan tercapai meski dunia saat ini tengah menghadapi ketidakpastian yang tinggi.
Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan pemerintah berupaya menjaga momentum pemulihan ekonomi terus berlanjut pada tahun depan. Menurutnya, kinerja produksi sektor usaha terus menunjukkan pertumbuhan.
"Untuk mendorong pencapaian target kita di atas 5%, di seluruh sektor kita sudah siapkan semuanya. Kami sudah sangat siap menghadapi 2023," katanya, dikutip pada Minggu (11/12/2022).
Susiwijono menuturkan pemerintah telah membuat berbagai kebijakan untuk antisipasi ketidakpastian ekonomi 2023. Salah satunya dengan melakukan sejumlah reformasi untuk meningkatkan kepastian iklim usaha, baik dari sisi fiskal, sektor keuangan, maupun sektor riil.
Dia menyebut beberapa tantangan global yang akan dihadapi di antaranya lonjakan inflasi, pengetatan likuiditas dan suku bunga di negara maju, serta gejolak geopolitik.
Menurutnya, dampak dari situasi tersebut mulai dirasakan beberapa sektor usaha sejak tahun ini. Misal, industri tekstil dan produk tekstil (TPT) yang mengalami penurunan permintaan ekspor dari sejumlah negara.
Susiwijono menyebut sejumlah negara tujuan ekspor pada saat ini telah mengalami inflasi tinggi dan menghadapi risiko resesi. Oleh karena itu, permintaan terhadap produk andalan ekspor Indonesia seperti tekstil mengalami kemerosotan.
Dalam catatannya, sudah ada 87.000 pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri TPT. Pemerintah pun langsung menyiapkan rumusan kebijakan agar industri TPT berorientasi ekspor tetap dapat berproduksi, seperti melalui pembukaan pada domestik.
"Namun, jangan sampai yang tadinya ekspor justru nanti akan menghancurkan pasar domestik kita. Jaga pasar domestik, kami kasih insentif," ujarnya. (rig)