Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah. (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews β Pemerintah akan memulai proses penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) atau subsidi gaji kepada 618.588 pekerja yang masuk dalam gelombang V. Penyaluran dilakukan pada hari ini, Rabu (7/10/2020).
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyebut penyaluran tersebut akan menjadi gelombang terakhir dalam pencairan subsidi gaji tahap I. Menurutnya, Kemenaker telah merampungkan proses pengecekan ulang atau check list data penerima subsidi gaji.
βBesok [hari ini] batch ke-5 akan cair. Karena kami menerima data dari BPJS Ketenagakerjaan itu 600.000-an tanggal 30-an [September], kami proses 4 hari kerja dan besok [hari ini] Insyaallah bisa dicairkan," katanya dalam video yang diunggah Kemenaker di Youtube, Selasa (6/10/2020).
Ida mengatakan proses check list ulang tersebut untuk memastikan semua penerima subsidi gaji tepat sasaran. Kemenaker lantas menyerahkan data tersebut kepada kepada tim Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).
Setelah itu, KPPN akan mencairkan dana subsidi upah/gaji kepada bank penyalur. Sebagai proses akhir, bank penyalur β terdiri atas 4 bank Himbara β bertugas menyalurkan uang subsidi ke rekening penerima secara langsung. Rekening itu baik rekening bank Himbara maupun rekening bank swasta.
"Apapun rekeningnya, apakah itu Himbara atau bank di luar bank Himbara. Tidak mensyaratkan bank Himbara sebagai bank penerima subsidi upah," ujarnya.
Sepanjang gelombang I-IV, BPJS Ketenagakerjaan telah menyerahkan 11,8 juta nomor rekening pekerja. Pada gelombang V, BP Jamsostek menyerahkan data 618.588 pekerja, sehingga secara keseluruhan penerima subsidi gaji mencapai 12,41 juta orang.
Subsidi gaji diberikan Rp600.000 per bulan selama empat bulan sejak September hingga Desember 2020. Namun, pembayarannya dilakukan setiap dua bulan kali, yakni pada kuartal III dan IV/2020.
Ida berharap pemberian subsidi gaji tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada akhirnya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional."Saya berharap program subsidi upah ini bisa bermanfaat dan bisa meningkatkan daya beli masyarakat atau meningkatkan konsumsi masyarakat di era pandemi Covid-19 ini," imbuhnya.
Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp37,7 triliun untuk program subsidi gaji. Alokasi anggaran itu diperkirakan mampu menjangkau 15,7 juta pekerja yang bergaji di bawah Rp5 juta. Namun, penerima bantuan itu hanya 12,41 juta orang dengan perkiraan anggaran yang terpakai hanya Rp29,8 triliun.
Ida sempat menyebut Kemenaker akan menyerahkan sisa anggaran sekitar Rp7,9 triliun kepada kas negara. Nantinya, sisa anggaran itu akan dipakai memberikan bantuan serupa kepada guru honorer dan guru agama. Simak artikel βTak Terserap 100%, Sisa Subsidi Gaji Digeser untuk Guru Honorerβ. (kaw)