Ilustrasi. (foto: Kantor Imigrasi Soekarno-Hatta)
JAKARTA, DDTCNews—Presiden Joko Widodo meminta kepulangan pekerja migran Indonesia (PMI) dapat betul-betul diantisipasi dengan baik di lapangan, dan diikuti pergerakannya sampai ke daerah.
“Saya menerima laporan pada bulan Mei dan Juni ada kurang lebih 34.000 pekerja migran Indonesia yang kontraknya akan berakhir,” ujar Jokowi saat memberikan pengantar pada Rapat Terbatas dikutip dari Setkab, Senin (11/5/2020).
Para PMI tersebut, lanjut Presiden, sebanyak 8.900 orang berasal dari Jawa Timur. Jawa Tengah 7.400 orang, Jawa Barat 5.800 orang, Nusa Tenggara Barat 4.200 orang, Sumatra Utara 2.800 orang, Lampung 1.800 orang, dan 500 orang dari Bali.
“Ini agar betul-betul diantisipasi, disiapkan, ditangani proses kedatangan mereka di pintu-pintu masuk yang telah kita tetapkan dan juga diikuti pergerakan sampai ke daerah,” tutur Presiden.
Dalam rapat terbatas itu, Presiden juga menyampaikan bahwa pintu masuk jalur udara yang disiapkan untuk kedatangan para pekerja migran Indonesia antara lain Bandara Soekarno-Hatta Jakarta dan di Bandara Ngurah Rai Bali.
Sementara untuk ABK kapal pesiar yang pulang akan melalui Benoa, Bali dan di Tanjung Priok. Kemudian untuk para pekerja migran yang pulang dari Malaysia akan melalui Batam dan Tanjung Balai.
Kepala Negara juga menegaskan protokol kesehatan yang ketat dengan memobilisasi sumber daya yang dimiliki tetap diberlakukan. Dia juga meminta kesiapan tempat karantina dan rumah sakit rujukan bagi pekerja migran Indonesia.
Di sisi lain, jumlah kasus positif virus Corona di Indonesia per 11 Mei 2020 sudah mencapai 14.265 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 2.881 pasien Covid-19 telah sembuh dan sebanyak 991 pasien Covid-19 telah meninggal dunia. (rig)