Gedung Bursa Efek Indonesia.
JAKARTA, DDTCNews—Tekanan terhadap pasar saham Indonesia terus berlanjut. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali dibekukan meski perdagangan baru dibuka selama 15 menit.
“Kami menginformasikan pembekuan sementara perdagangan pada sistem perdagangan di Bursa Efek Indonesia pukul 09.15 waktu JATS,” kata Yulianto Aji Sadono, Sekper PT Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam keterangan resmi, Jumat (13/3/2020).
Yulianto menjelaskan pembekuan sementara perdagangan (trading halt) lantaran pergerakan IHSG turun hingga 5%. Perdagangan baru dilanjutkan pukul 09.45 waktu JATS, tanpa ada perubahan jadwal perdagangan.
Ketentuan trading halt itu diatur di Surat Keputusan Direksi PT BEI No: Kep-00024/BEI/03-2020 tentang Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, IHSG langsung turun 8,7% ke angka 4.468 dari sebelumnya ditutup di angka 4.895 pada 12 Maret 2020. Penurunan IHSG itu lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan sehari sebelumnya yang anjlok 5%.
Penurunan dratis IHSG ini bukan tanpa sebab. Perkembangan virus Corona akhir-akhir ini terus mengkhawatirkan. Kabar terbaru, World Health Organization (WHO) mendeklarasikan Corona atau Covid sebagai pandemik.
Kabar pandemik itu lantas membuat prospek ekonomi global makin tertekan. Pasar saham di pelbagai belahan dunia juga ikut terdampak. Seluruh indeks saham dunia memerah, termasuk IHSG.
“Gejolak memang datang dari eksternal atau global. Semua [indeks saham] memerah. Faktor utamanya karena isu virus Corona yang terus tereskalasi, makin kuat,” ujar Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan. (rig)