Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews - Tim redaksi sudah mengantongi 9 penulis pesan dan masukan terbaik dalam memeriahkan ulang tahun ke-9 DDTCNews. Tim redaksi menyampaikan terima kasih atas animo masyarakat masih cukup tinggi dalam memberikan kesan-pesan serta kritik dan saran yang membangun bagi pengembangan DDTCNews ke depan.Â
Dalam kurun waktu tidak sampai 24 jam, telah terkumpul 73 komentar dari pembaca setia DDTCNews. Dari jumlah tersebut, tim redaksi telah memilih 9 komentar terbaik dengan sejumlah pertimbangan, termasuk adanya masukan-masukan baru yang membangun dan pesan apresiasi bagi DDTCNews.Â
Daftar pemenang yang dipilih merupakan keputusan final dan tidak dapat diganggu gugat. Kesembilan penulis komentar terbaik tersebut akan dihubungi oleh tim redaksi melalui surat elektronik (email) yang terdaftar menjadi akun DDTCNews untuk memproses pengiriman hadiah.Â
Berikut adalah komentar-komentar yang terpilih untuk menerima uang tunai masing-masing Rp300 ribu (pajak ditanggung pemenang).Â
Dua kata untuk menggambarkan DDTCNews: 'berani berbeda'. Baru kali ini saya mendapati kanal konsultan pajak yang berani memberikan konsultasi gratis sekaligus tidak ingin kehilangan momentum dalam mengedukasi.Â
Jujur saja kanal 'Konsultasi' DDTCNews sangat membantu pekerjaan saya di bidang penghitungan PPh. Penjelasan yang ringkas dan mudah dipahami serta merangkum peraturan seperti PMK.Â
Selamat ulang tahun DDTCNews yang ke-9 semoga segala pengembangan bisa memberikan impact ke masyarakat secara luas. Walupun sudah sangat berdampak secara langsung untuk orang seperti saya. Hebat!!Â
Ke depannya saya berharap untuk ditambahkan fitur advance searching seperti yang ada di Google Scholar yang dapat memasukkan lebih dari 5 kata kunci, fitur tanggal secara langsung (susah sekali menemukan fitur indeks dalam website), dan penulis. Saya memiliki preferensi penulis sendiri seperti Mas Rinaldi. Analisisnya kuat dan terperinci.Â
Menurut pendapat saya, DDTCNews merupakan salah satu website perpajakan di Indonesia yang sangat lengkap dan menyajikan informasi yang tercepat.Â
DDTCNews mengulas suatu topik perpajakan secara detail dan menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami. Di samping itu, DDTCNews juga terus membenahi tampilan website-nya sehingga dapat memikat para pembaca setianya untuk tidak berpindah ke lain hati.Â
Sebagai seorang akademisi yang cukup senior, kadang saya belum sempat untuk membaca berita yang terbaru tetapi sudah tertumpuk jauh di bawah sehingga ada yang ketinggalan untuk dibaca.Â
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin mengusulkan agar setiap berita itu dimungkinkan untuk diunduh secara pdf, sehingga saya tidak perlu repot-repot lagi untuk men-scroll ke bawah demi mencari berita yang belum dibaca. Selamat ultah ke-9, semoga dengan bertambahnya usia DDTCNews dapat menjadi website perpajakan nomor 1 di Indonesia. Sukses dan semangat untuk berkarya!
Sebagai pembaca dari lingkungan akademik, saya memandang kehadiran DDTCNews sebagai jendela pembaruan, terutama dalam melacak perkembangan isu global seperti BEPS, Pillar One & Two, maupun reformasi sistem administrasi perpajakan di Indonesia.Â
Namun, perluasan ruang dialog menjadi krusial. DDTCNews mestinya dapat memfasilitasi lebih banyak pertemuan antara hasil riset akademik dan realitas praktik perpajakan di lapangan. Misalnya, melalui publikasi opini berbasis riset dari mahasiswa S2/S3, atau penugasan liputan kebijakan pajak daerah sebagai bahan refleksi nasional.
Masukan saya adalah agar DDTCNews semakin memperluas ruang partisipasi ilmiah, baik dengan menghidupkan ekosistem knowledge-sharing antar kampus dan praktisi, maupun dengan menyediakan arsip terbuka dan terkurasi untuk studi kebijakan pajak yang relevan. Dengan begitu, DDTCNews tidak hanya menjadi sumber berita, tetapi juga menjadi institusi produksi pengetahuan fiskal yang memengaruhi arah diskusi publik secara lebih sistematis.
DDTCNews menjadi sangat relevan, khususnya dalam menjembatani antara teknokrasi fiskal dan pemahaman masyarakat luas.Â
Kesan saya, DDTCNews telah berhasil mendorong literasi pajak dari sisi regulasi dan kebijakan. Namun, tantangan berikutnya adalah memperkuat sisi akuntabilitas, yakni dengan memperluas pemberitaan yang menjelaskan ke mana sebenarnya pajak masyarakat digunakan.Â
Masyarakat berhak tahu, misalnya, bagaimana PPN yang mereka bayarkan dikonversi menjadi infrastruktur, layanan publik, atau belanja sosial. Transparansi semacam ini bukan hanya meningkatkan kepatuhan, tapi juga memperkuat kontrak sosial antara negara dan warga.Â
Masukan saya, DDTCNews dapat menginisiasi rubrik baru seperti 'Jejak Pajak', yang secara rutin melaporkan outcome kebijakan fiskal berbasis data APBN/APBD dan audit publik. Kolaborasi dengan lembaga seperti BPK, DJP, dan pemerintah daerah juga dapat dilakukan untuk menghadirkan laporan-laporan yang lebih kontekstual dan terverifikasi.
Saya mahasiswa akuntansi yang masih berjuang agar melek terkait perpajakan. Di sela-sela tugas kuliah dan hiruk pikuk semester akhir, DDTCNews selalu jadi andalan buat bantu saya paham peraturan pajak yang ribet tanpa bikin mata panda.
Selamat ulang tahun ke-9, DDTCNews! Terima kasih banyak sudah konsisten menyajikan berita pembahasan perpajakan yang ringkas, dan gampang dicerna. Dari artikel mengenai kebijakan terbaru hingga tip-tip lainnya, saya selalu dapat insight berharga dan selalu menambah tangki ilmu.
Terkait saran, sebetulnya sudah top banget sih, tetapi boleh saran, coba adain rubrik ‘Tips Mahasiswa’ isinya panduan praktis untuk kami yang baru mau terjun ke dunia kerja. Bisa juga ditambah sesi tanya-jawab (Q&A) atau podcast singkat biar makin nyambung sama gen Z.
Oh iya! Semoga DDTCNews semakin kuat, semakin relevan, dan selalu jadi sumber terpercaya buat semua kalangan, dari mahasiswa seperti saya sampai profesional lama. Aamiin. Sukses selalu, dan terus berkarya DDTC!!
Saya adalah dosen milenial dari UK Petra. Selama ini DDTCNews jadi rujukan utama saya dan mahasiswa dalam memahami pajak. Tapi makin ke sini saya sadar, Gen Z punya cara belajar yang berbeda. Mereka enggak suka istilah teknis yang panjang. Mereka cepat, kritis, dan selalu ingin tahu kenapa suatu hal relevan bagi hidup mereka.
Karena itu, saya membayangkan DDTC bisa ambil langkah strategis: membangun chatbot AI berbasis database DDTC. Bukan hanya menjawab 'apa itu PPh 21?', tetapi bisa mengobrol secara natural, memberi konteks, dan menjawab rasa ingin tahu Gen Z langsung dari kanal yang mereka pakai tiap hari, yakni WhatsApp, Telegram, atau Instagram.
Literasi pajak bukan cuma soal tahu tapi bisa relate. Ketika generasi muda merasa pajak relate dengan keseharian mereka, edukasi akan jauh lebih mudah masuk. Chatbot DDTC bisa jadi jembatan itu: aksesibel, interaktif, dan tetap ilmiah. Saya percaya, kalau ada yang bisa jadi pionir untuk mengubah cara generasi muda belajar pajak, DDTC-lah tempatnya. Selamat ulang tahun DDTC!
Happy birthday ke-9, DDTCNews! Saya mungkin bukan konsultan pajak, bukan akademisi fiskal, tapi DDTCNews sudah jadi teman ngopi pagi yang bikin saya mengerti dunia pajak tanpa harus buka textbook. Beritanya update, bahasanya enggak kaku, dan kadang malah seru —apalagi kalau lagi bahas polemik atau tren global.
Kesan saya, DDTCNews tuh kayak barista pajak —bikin topik berat jadi bisa dinikmati. Tapi saran saya, jangan lupa selipin konten yang lebih personal dan fun, misalnya kisah lucu pegawai pajak, atau serial 'salah kaprah pajak' ala komik. Pajak bisa serius, tapi belajar pajak enggak harus selalu tegang, kan?
Sudah 9 tahun DDTCNews menjadi pelita di tengah belantara isu perpajakan. Di tengah arus informasi yang kadang bias dan penuh jargon, DDTCNews hadir dengan sajian yang jernih, mendalam, dan tepercaya. Sebagai pembaca, saya merasa tidak hanya lebih paham pajak, tetapi juga lebih terlibat dalam diskursus kebijakan fiskal di Indonesia.
Kesan saya, DDTCNews bukan sekadar media, tetapi juga semacam 'teman diskusi' yang cerdas —menyajikan berita dengan analisis tajam dan bahasa yang bisa dipahami berbagai kalangan, baik profesional pajak maupun masyarakat umum.
Masukan saya, mungkin ke depan DDTCNews bisa lebih sering mengangkat perspektif lapangan —suara dari wajib pajak kecil, UMKM, atau daerah— agar narasi pajak makin inklusif dan membumi. Kolaborasi dengan ilustrasi visual, infografik, atau bahkan video pendek juga bisa memperluas jangkauan pembaca muda dan awam pajak.
Terus tumbuh, terus menyala, dan terus menjadi rujukan utama dalam dunia perpajakan Indonesia!
Selamat ulang tahun ke-9 untuk DDTC News.
Sebagai akademisi, kami mengapresiasi kontribusi DDTCNews dalam membangun literasi perpajakan di Indonesia. Menurut kami, DDTCNews telah menjadi sumber informasi tepercaya yang menjembatani akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan dengan sajian konten yang faktual dan analitis.Â
Bagi dunia akademik, kehadiran DDTCNews memperkaya proses pembelajaran dan pemahaman isu fiskal. Kami berharap DDTCNews terus menjaga integritas dan memperkuat sinergi dengan institusi pendidikan tinggi.
Saran
Sebagai masukan yang konstruktif, kami mendorong peningkatan konten multimedia edukatif, penyediaan kanal khusus untuk dunia akademik, dan penguatan forum interaktif agar DDTCNews tidak hanya menjadi media satu arah, tetapi juga wadah diskusi yang sehat dan produktif antara pembaca dengan para ahli di bidang perpajakan.
Semoga DDTCNews terus menjadi pionir dalam diseminasi informasi perpajakan yang kredibel, mencerdaskan, dan mencerahkan. (sap)