KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Dian Kurniati
Kamis, 30 Januari 2025 | 13.45 WIB
Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Siswa menyantap hidangan makan bergizi gratis di SDN Cipayung 1, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (23/1/2025). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pelaksanaan program makan bergizi gratis akan memberikan dampak yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

Sri Mulyani mengatakan program makan bergizi gratis akan melibatkan banyak rantai pasok. Menurutnya, pelaksanaan makan bergizi gratis juga dapat menggerakkan UMKM di seluruh wilayah, sepanjang terdapat sekolah di sana.

"Saya berharap ini akan menimbulkan multiplier [effect] yang luar biasa bagi usaha kecil menengah di seluruh Indonesia," katanya dalam BRI Microfinance Outlook 2025, Kamis (30/1/2025).

Sri Mulyani mengatakan makan bergizi gratis termasuk dalam program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Program ini bertujuan menjamin anak-anak sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup sehingga mampu melakukan kegiatan belajar dengan baik.

Dia menjelaskan program makan bergizi gratis dilaksanakan secara bertahap. Program ini ditargetkan menjangkau 40 juta hingga 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita pada tahun ini.

Pemerintah pun telah mengalokasikan anggaran senilai Rp71 triliun untuk makan bergizi gratis pada tahun ini. Selain itu, pemerintah juga berencana menambah alokasi tersebut senilai Rp100 triliun menjadi Rp171 triliun.

Dalam paparannya, Sri Mulyani menyebut kontribusi program makan bergizi gratis terhadap produk domestik bruto diproyeksi mencapai 0,7%. Selain itu, program ini juga akan melibatkan sekitar 185.000 tenaga kerja, dan mengurangi kemiskinan 0,19 poin persen.

"Karena sekolah memberikan makan bergizi gratis setiap hari kepada muridnya, berarti ada yang harus menyiapkan makanan tersebut, ada yang harus membeli bahannya, ada yang harus memasak, ada yang harus mengantar, ada yang harus mencuci mulai dari sayuran, bahan baku, sampai tempat makannya. Ini merupakan pekerjaan masif, labor intensive, dan merata di seluruh Indonesia," ujarnya. (sap)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.