Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/tom.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah dan Banggar DPR menyepakati postur sementara RAPBN 2025 untuk target pendapatan dan belanja negara.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan target pendapatan negara pada 2025 disepakati senilai Rp3.005,13 triliun. Angka ini naik 0,27% dari RAPBN 2025 yang diusulkan pemerintah senilai Rp2.996,87 triliun.
"Ini adalah rekor baru, yaitu penerimaan menembus Rp3.000 triliun," katanya dalam rapat bersama Banggar DPR, Rabu (4/9/2024).
Sri Mulyani menuturkan terdapat kenaikan target untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Ada kenaikan target PNBP sebesar 1,63% dari Rp505,38 triliun menjadi Rp513,64 triliun.
Menurutnya, kenaikan tersebut dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan KND senilai Rp4 triliun karena adanya proyeksi peningkatan kinerja BUMN, serta kenaikan PNBP K/L karena peningkatan layanan terutama pada Kemenkominfo, Polri, Kemenhub, dan Kemenkumham.
Sementara itu, target penerimaan perpajakan tidak berubah, yaitu senilai Rp2.490,9 triliun. Adapun target penerimaan perpajakan tersebut terdiri atas penerimaan pajak Rp2.189,3 triliun dan kepabeanan dan cukai Rp301,6 triliun.
Sejalan dengan perubahan target pendapatan negara, pemerintah dan DPR juga menyepakati kenaikan pagu belanja negara sebesar 0,22% dari Rp3.613,06 triliun menjadi Rp3.821,31 triliun.
Kenaikan tersebut hanya berpengaruh pada belanja pemerintah pusat yang menjadi Rp2.701,44 triliun, sedangkan transfer ke daerah tidak berubah, yaitu Rp919,87 triliun.
Untuk belanja K/L dalam pos belanja pemerintah pusat, belum mengalami perubahan karena bakal menunggu beberapa pembahasan dari K/L dan arahan dari presiden terpilih.
Sri Mulyani menyatakan perubahan pagu belanja negara tersebut akan mengikuti kenaikan target pendapatan negara. Oleh karena itu, sambungnya, defisit RAPBN 2025 tidak mengalami perubahan.
"Postur RAPBN 2025 tetap terjaga di defisit Rp616,19 triliun atau 2,53% dari PDB," ujarnya. (rig)