Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
JAKARTA, DDTCNews - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan defisit anggaran tetap akan dijaga lebih rendah dari 3% dari PDB meski banyak program baru yang akan dilaksanakan oleh pemerintah di bawah kendali Prabowo Subianto.
Airlangga mengatakan program-program baru yang direncanakan oleh pemerintahan berikutnya akan tetap dilaksanakan berdasarkan skala prioritas.
"Program yang lain kita bisa lakukan dengan skala prioritas. Investasi tetap kita dorong. Kalau kita tidak dorong anggarannya maka sumber pertumbuhannya adalah daya beli masyarakat dan investasi," katanya, dikutip pada Senin (13/5/2024).
Guna menjaga daya beli masyarakat, lanjut Airlangga, APBN juga akan tetap memainkan peran sebagai bantalan sehingga ketidakpastian ekonomi global tidak langsung memberikan dampak kepada masyarakat.
"APBN selalu menjadi buffer terhadap ketidakpastian, terutama terhadap harga BBM, komoditas, dan pangan. Ini kami sudah pengalaman, Sejak Covid-19, kami adjust semua sehingga seluruh fluktuasi global tidak di-passthrough ke masyarakat," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, pengamat ekonomi Muhamad Chatib Basri menuturkan salah satu opsi yang dimiliki pemerintah untuk meningkatkan belanja adalah dengan meningkatkan penerimaan pajak tanpa perlu meningkatkan tarif.
Dengan demikian, sambungnya, penerimaan pajak harus ditingkatkan melalui reformasi administrasi perpajakan. Salah satu kebijakan yang bisa diterapkan pemerintah ialah dengan menambah KPP madya di daerah-daerah.
"Pindahkan taxpayer dari kantor pajak kecil yang orangnya kurang ke medium tax office, atau bikin large tax office. Itu revenue-nya bisa naik. Itu kalau kita bicara tax reform tanpa meningkatkan tax rate," tuturnya. (rig)