Ilustrasi.
SACRAMENTO, DDTCNews - California memutuskan untuk mengenakan pajak sebesar 11% atas senjata api dan amunisinya serta melarang setiap orang untuk membawa senjata api di tempat umum.
Gubernur California Gavin Newsom mengatakan ketentuan baru ini diperlukan untuk terus menekan tingkat kematian akibat kekerasan bersenjata.
"Data kami menunjukkan bahwa tingkat kematian akibat kekerasan bersenjata di California sudah 43% lebih rendah bila dibandingkan rata-rata nasional. Aturan baru ini adalah komitmen kami untuk terus memberikan perlindungan kepada masyarakat," ujar Newsom, dikutip Sabtu (30/9/2023).
Newsom mengatakan dana yang terkumpul dari pajak atas senjata api dan amunisi akan digunakan untuk meningkatkan keamanan di sekolah negeri sekaligus mendanai program antikekerasan bersenjata.
Perlu diketahui, pemerintah federal AS sendiri sesungguhnya telah mengenakan pajak atas senjata api dan amunisi dengan tarif sebesar 10% hingga 11%. Dengan demikian, langkah California bakal menambah beban pajak yang harus ditanggung pemilik senjata api di California.
Anggota DPRD California Jesse Gabriel pun mengatakan negara bagian perlu mengenakan pajak senjata api tersendiri. Pasalnya, pajak senjata api yang dikenakan oleh pemerintah federal justru hanya digunakan untuk mendanai program terkait satwa liar.
"Jika pemerintah federal bisa mengenakan pajak untuk melindungi satwa, kita seyogianya boleh mengenakan pajak yang berfungsi untuk melindungi masyarakat," ujar Gabriel.
Menanggapi penetapan aturan terbaru ini, California Rifle and Pistol Association mengaku akan mengajukan uji materiil. Menurut asosiasi tersebut, pengenaan pajak dan larangan untuk membawa senjata di tempat umum bertentangan dengan amendemen kedua konstitusi AS.
"Regulasi ini bertentangan dengan amendemen kedua konstitusi AS yang memberikan hak kepada setiap individu untuk memiliki senjata guna melindungi keluarganya," ujar Presiden California Rifle and Pistol Association Chuck Michel. (sap)