Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) II Tahun 2023 di Jakarta, Senin (8/5/2023). KSSK menyatakan stabilitas sistem keuangan pada kuartal I-2023 masih terjaga di tengah tantangan pasar keuangan global. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) menjadi mitra aktif dalam reformasi perpajakan di Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan OECD telah menjadi mitra yang aktif memberikan dukungan kepada sektor perpajakan di Indonesia. Misalnya pada 2021 lalu, Indonesia menerbitkan UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) sebagai bagian dari reformasi perpajakan.
"Terlebih lagi, saat ini kita juga sedang mengimplementasikan reformasi perpajakan dengan hadirnya UU HPP," katanya dalam Instagram @smindrawati, dikutip pada Sabtu (24/6/2023).
Pemerintah dan DPR telah mengesahkan sejumlah undang-undang untuk melaksanakan reformasi perpajakan dari sisi regulasi. Undang-undang tersebut yakni UU Cipta Kerja, UU HPP, UU Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD), serta UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK).
Misalnya pada UU HPP, pemerintah melakukan reformasi kebijakan yang mencakup ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP), pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan (PPh), pajak karbon, serta cukai.
Meski saat ini Indonesia belum menjadi anggota dari OECD, Sri Mulyani menyebut banyak sekali dukungan yang telah diterima, khususnya pada Presidensi G20 Indonesia tahun lalu. Menurutnya, berbagai laporan yang diberikan OECD menjadi salah satu bahan pertimbangan kita dalam memproyeksikan perekonomian Indonesia ke depan.
Usai menghadiri acara Paris Summit, dia sempat bertemu dengan Sekjen OECD Mathias Cormann. Melalui pertemuan tersebut, dia berterima kasih atas seluruh dukungan OECD kepada Indonesia.
Dukungan OECD diharapkan terus berlangsung, termasuk dalam implementasi transisi energi Indonesia (ETM).
"Semoga hubungan yang telah terjalin sangat baik dan konstruktif antara Indonesia-OECD selama ini dapat terus terjaga," ujarnya. (sap)