DEPRESIASI RUPIAH

Darmin: Dampak ke Sektor Riil Tidak Besar

Redaksi DDTCNews
Jumat, 05 Oktober 2018 | 13.36 WIB
Darmin: Dampak ke Sektor Riil Tidak Besar

Menko Perekonomian Darmin Nasution.

JAKARTA, DDTCNews – Penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah hingga tembus level psikologis Rp15.000 diklaim masih cukup aman untuk industri di Tanah Air.

Menko Perekonomian Darmin Nasution menyatakan pemerintah terus mencermati sektor industri yang masih bergantung pada impor agar tetap terus bisa berproduksi. Menurutnya, sektor usaha ini belum  mengalami goncangan berarti pascamelemahnya nilai tukar rupiah.

Salah satu indikator yang digunakan Darmin dalam argumentasinya adalah data inflasi untuk komoditas impor yang masih stabil. Meskipun terkena dampak depresiasi nilai tukar rupiah, transmisi kepada kenaikan harga jual masih minim.

“Begini, kalau dampaknya pasti ada. Tapi coba lihat inflasi. Apa imported inflation-nya sudah besar? Belum,” katanya di Kantor Kemenkeu, Jumat (5/10/2018).

Darmin menjelaskan lebih lanjut bahwa inflasi inti untuk komoditas impor masih stabil di kisaran 2%. Namun demikian, pendalaman lebih lanjut terkait efeknya kepada industri karena depresiasi nilai tukar rupiah ini masih perlu dilakukan.

“Kalau lihat core inflation, yang imported kan ada di dalam situ. Year to date masih sekitar 2%-nan. Jadi, ada kenaikan tapi tidak banyak,” paparnya.

Mantan Gubernur Bank Indonesia itu menyebut depresiasi nilai tukar belum banyak terasa di sektor riil. Kendati demikian, kewaspadaan diarahkan pemerintah kepada neraca transaksi berjalan yang hingga saat ini masih defisit dengan kecenderungan melebar.

Pemerintah, sambungnya, akan menggenjot ekspor lebih kencang dan membawa investasi masuk ke pasar domestik. Ini menjadi fokus utama pemerintah untuk memperbaiki kinerja perdagangan barang dan jasa. Selain itu, pengendalian impor juga dilakukan untuk barang konsumsi dan komoditas migas.

“Jadi ini sebenarnya, gemuruhnya yang hebat. Sebenarnya dampak riilnya tidak terlalu besar. Ekonomi dunia itu diperkirakan turunnya tidak banyak, tapi ada yang harus dijaga, bukan yang itu. Karena kita terganggu capital flow-nya," tandasnya.

Nilai kurs tengah Bank Indonesia (Jisdor) pada hari ini dipatok Rp15.182 per dollar AS, melemah dari posisi sebelumnya Rp15.133 per dolar AS. Di pasar spot, menilik data Bloomberg pukul 13.30 WIBrupiah berada di level Rp15.187 per dolar AS. (kaw)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.