Ilustrasi. Orang-orang berenang di sebuah kolam renang di Warsawa, Polandia, pada Jumat (22/07/2022), saat gelombang panas menerpa negara tersebut. (ANTARA FOTO/REUTERS/Kacper Pempel/UYU)
PARIS, DDTCNews – Otoritas pajak di Prancis menggunakan kecerdasan buatan atau yang lebih dikenal sebagai artificial intelligence (AI) untuk menemukan 20.000 kolam renang pribadi yang belum dideklarasikan.
Wakil Dirjen Keuangan Publik Antoine Magnant mengatakan sistem AI yang mereka miliki dapat mengidentifikasi bangunan dengan lahan yang luas, ekstensi dan beranda yang tidak dilaporkan. Meski begitu, sistem AI ini masih dalam tahap pengembangan.
“Kami menargetkan rumah yang mengalami perluasan, tetapi kami harus yakin AI dapat menemukan bangunan dengan lahan yang luas dan bukan kandang anjing atau rumah bermain anak-anak,” tuturnya seperti dilansir theguardian.com, Selasa (30/8/2022).
Di Prancis, modifikasi properti termasuk penambahan kolam renang wajib dilaporkan ke kantor pajak dalam waktu 90 hari setelah selesai dibangun. Sebab, modifikasi dapat meningkatkan nilai properti sehingga pajak yang dibayar juga turut meningkat.
Magnant menyebut sistem AI yang dikembangkan oleh Google dan Capgemini memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi kolam renang pribadi menggunakan gambar udara serta memeriksa data pendaftaran tanah.
Sistem ini diluncurkan setelah melalui rangkaian percobaan pada 2021. Percobaaan dilakukan terhadap 9 departemen yang terletak di Prancis dan telah berhasil menemukan 20.356 kolam renang pribadi yang belum dideklarasikan.
Namun, Google-Capgemini menyatakan sistem AI yang dibentuk memiliki margin kesalahan 30%. Sebab, sistem tersebut belum mampu menentukan bentuk persegi panjang yang tertangkap di gambar udara adalah kolam renang, teras, atau terpal yang ditempatkan di tanah.
Tidak hanya itu, sistem AI tersebut juga gagal untuk menangkap objek pajak yang tersembunyi di bawah pohon atau di bawah bayang-bayang properti. Hingga kini, pengujian masih terus dilakukan untuk menyempurnakan teknologi. (rig)