AMERIKA SERIKAT

China Batasi Ekspor Rare Earth, Trump Balas dengan Bea Masuk 100%

Muhamad Wildan
Minggu, 12 Oktober 2025 | 12.00 WIB
China Batasi Ekspor Rare Earth, Trump Balas dengan Bea Masuk 100%
<p>Ilustrasi.</p>

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Pemerintah Amerika Serikat (AS) berencana mengenakan bea masuk tambahan dengan tarif sebesar 100% atas barang impor dari China.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bea masuk ini merupakan tindak lanjut atas langkah China yang memutuskan untuk memperketat ekspor logam tanah jarang atau rare earth mulai 1 November 2025.

"Mulai 1 November atau lebih cepat, AS akan menerapkan bea masuk sebesar 100% terhadap China, di atas bea masuk apapun yang saat ini mereka bayar," kata Trump melalui Truth Social, dikutip pada Minggu (12/10/2025).

Trump menuturkan pemberlakuan bea masuk 100% atas barang China bisa dipercepat dengan memperhatikan situasi dan kebijakan China ke depan. Dengan bea masuk tambahan ini, bea masuk yang berlaku atas impor dari China bakal mencapai 130%.

Sementara itu, pemerintah China menjelaskan pembatasan ekspor logam tanah jarang diperlukan untuk melindungi keamanan dan kepentingan nasional. Selama ini, banyak pihak yang menggunakan logam tanah jarang dari China untuk kepentingan militer.

"Praktik menimbulkan ancaman terhadap keamanan dan kepentingan nasional China, berdampak buruk terhadap perdamaian dan stabilitas internasional, serta menghambat upaya nonproliferasi," sebut Kementerian Perdagangan China.

Secara terperinci, pembatasan ekspor diberlakukan atas holmium, erbium, thulium, europium, ytterbium, samarium, gadolinium, terbium, dysprosium, lutetium, scandium, dan yttrium.

Ke depan, setiap perusahaan asing yang hendak mengekspor 12 jenis logam tanah jarang di atas harus mendapatkan persetujuan khusus dari China.

Untuk mendapatkan persetujuan khusus tersebut, perusahaan asing harus menjelaskan apa produk yang akan dihasilkan menggunakan logam tanah jarang dari China tersebut.

Sebagai informasi, selama ini logam tanah jarang banyak digunakan untuk memproduksi beragam produk, mulai dari baterai lithium ion, lensa kamera, semikonduktor, hingga mobil listrik.

Logam tanah jarang juga diperlukan untuk memproduksi alat utama sistem pertahanan (alutsista), mulai dari pesawat tempur, misil, drone, sistem radar, dan lain-lain. (rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.