AMERIKA SERIKAT

AS Pangkas Bea Masuk atas Barang Swiss dan Liechtenstein Jadi 15%

Muhamad Wildan
Minggu, 16 November 2025 | 14.00 WIB
AS Pangkas Bea Masuk atas Barang Swiss dan Liechtenstein Jadi 15%
<p>Ilustrasi.</p>

WASHINGTON D.C., DDTCNews - Pemerintah Amerika Serikat (AS) memangkas tarif bea masuk resiprokal atas barang impor dari Swiss dan Liechtenstein.

Bea masuk dipangkas dari 39% menjadi tinggal 15%, setara dengan tarif bea masuk yang berlaku atas barang impor dari negara anggota Uni Eropa. Penurunan bea masuk dimaksud berlaku seiring dengan tercapainya kesepakatan bilateral antara ketiga pihak pada pekan lalu.

"Dengan perjanjian ini, ketiga negara bermaksud untuk menciptakan hubungan dagang yang berimbang atas dasar timbal balik dan saling menguntungkan guna menciptakan lapangan kerja yang baik dan bergaji tinggi," bunyi pernyataan bersama ketiga negara, dikutip Minggu (16/11/2025).

Sebagai timbal balik atas kebijakan dimaksud, Swiss berkomitmen untuk menghapuskan bea masuk atas impor produk manufaktur, agrikultur, dan ikan dari AS.

Tak hanya itu, Swiss juga berkomitmen untuk memberikan kuota bebas bea masuk atas impor 500 ton daging sapi, 1.000 daging bison, dan 1.500 daging unggas dari AS.

Selain itu, Swiss juga berkomitmen untuk menanamkan modal senilai US$200 miliar di AS dalam jangka waktu 5 tahun. Penanaman modal akan berfokus pada sektor manufaktur serta riset.

Menurut US Trade Representative, Swiss akan melakukan investasi di sektor manufaktur, utamanya farmasi, emas, dan komponen kereta api.

Adapun Liechtenstein juga akan menanamkan modal senilai US$300 juta dalam jangka waktu 5 tahun ke depan.

"Swiss dan Lichtenstein akan merealisasikan sepertiga dari komitmen investasi dimaksud pada akhir 2026," bunyi pernyataan bersama ketiga negara.

Menurut pemerintah AS, langkah-langkah di atas akan menekan defisit neraca dagang AS terhadap Swiss dan Liechtenstein. Pada tahun lalu, defisit neraca dagang AS terhadap Swiss dan Liechtenstein mencapai US$38,5 miliar.(rig)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Ingin selalu terdepan dengan kabar perpajakan terkini?Ikuti DDTCNews WhatsApp Channel & dapatkan berita pilihan di genggaman Anda.
Ikuti sekarang
News Whatsapp Channel
Bagikan:
user-comment-photo-profile
Belum ada komentar.