Presiden Kenya William Ruto. foto: The News Chronicle
NAIROBI, DDTCNews -- Presiden Kenya William Ruto memberhentikan hampir seluruh anggota kabinetnya. Ruto mengatakan pemberhentian tersebut berdampak pada hampir semua menteri, termasuk jaksa agung.
Pejabat yang tersisa hanya perdana menteri kabinet, wakil presiden, dan menteri luar negeri. Ruto menyebut keputusan itu diambil setelah dia merefleksikan dan mendengarkan dengan saksama pendapat rakyat Kenya serta melakukan penilaian holistik atas kinerja kabinetnya.
“Bahkan dengan kemajuan yang telah kita capai, saya sangat menyadari bahwa masyarakat Kenya mempunyai harapan yang sangat tinggi terhadap saya dan mereka percaya bahwa pemerintahan ini dapat melakukan transformasi paling besar dalam sejarah negara kita,” ucap Ruto, dikutip pada Rabu (17/7/2024).
Ruto mengumumkan kabar pemberhentian atas anggota kabinetnya pada Kamis (11/7/2024). Langkah ini diambil sebagai buntut aksi protes menentang usulan kenaikan pajak yang telah berlangsung selama berminggu-minggu.
Awalnya, aksi demonstrasi atas Rancangan Undang-Undang Keuangan yang turut memuat usulan kenaikan tarif pajak tersebut berjalan damai. Namun, aksi tersebut pecah setelah polisi menembaki massa yang menyerbu gedung parlemen.
Aksi protes yang sebagian besar dipimpin oleh Gen Z Kenya ini menjerumuskan pemerintahan Ruto dalam krisis paling serius sepanjang masa kepresidenannya. Hal ini memaksa Ruto untuk membatalkan rencana kenaikan pajak dan berjuang untuk mengatasi dampak yang ditimbulkan.
Organisasi hak asasi manusia (HAM) mengecam tindakan tersebut. Mereka menyebutnya sebagai ‘penindasan berlebihan’ yang dilakukan pemerintah. Menurut Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya ada 39 orang yang tewas dalam aksi protes yang dimulai sejak 18 Juni.
Sebuah penyelidikan pun dibuka pada Juni lalu untuk menyelidiki kekerasan tersebut. Ruto juga mengatakan dia akan segera melakukan konsultasi ekstensif di berbagai sektor dan formasi politik guna membentuk pemerintahan yang berbasis luas (broad-based government).
Menurutnya, seperti dilansir rfi.fr, pemerintahan tersebut akan membantu Ruto mengembangkan 'program radikal' untuk mengatasi beban utang negara yang sangat besar, meningkatkan kesempatan kerja, menghilangkan pemborosan pemerintah, dan membasmi tikus berdasi. (sap)