Ilustrasi.
HANOI, DDTCNews - Sekelompok ilmuwan dan pakar sejarah di Vietnam meminta pemerintah memberikan insentif pajak untuk mendukung program repatriasi barang antik yang saat ini masih tersebar di luar negeri.
Ilmuwan Pham Quoc Quan mengatakan repatriasi barang antik selama ini masih terkendala pajak dalam rangka impor yang mahal. Menurutnya, pemberian insentif akan membuat proses repatriasi barang antik lebih mudah.
"Negara punya kebijakan repatriasi barang antik. Namun saya tahu beberapa barang antik disita di bandara karena pajak tidak dibayarkan," katanya, dikutip pada Selasa (9/4/2024).
Pham Quoc Quan mengatakan yang perpajakan menjadi aspek yang penting dibicarakan mengenai repatriasi barang antik. Oleh karena itu, aspek perpajakan juga perlu dimuat dalam RUU Cagar Budaya.
Dia menjelaskan pembebasan pajak akan membuka jalan bagi barang-barang antik untuk dikembalikan ke Vietnam.
Saat ini, atas impor barang antik dikenakan pajak sebesar 10% dari nilai barang antik. Hal itu membuat proses repatriasi barang antik menjadi sulit dan sangat mahal.
Di sisi lain, para ilmuwan juga memandang ketentuan dalam RUU Cagar Budaya perlu disusun secara hati-hati agar dapat diimplementasikan secara efektif. Beberapa hal yang perlu menjadi fokus antara lain definisi tentang cagar budaya takbenda, tempat wisata, dan kekayaan nasional.
"Definisi dan konsep dalam undang-undang harus komprehensif dan mudah dipahami," ujar ilmuwan Nguyen Thi Phuong Cham dilansir vietnamnet.vn. (sap)