ILUSTRASI. Sejumlah kendaraan melintas di jalan depan Hotel Prime Park, Mataram, NTB, Selasa (10/10/2023). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/tom.
KUALA LUMPUR, DDTCNews - Tarif kamar hotel diproyeksi akan mengalami lonjakan sebesar 30% sejalan dengan kenaikan tarif pajak penjualan dan pajak layanan (sales tax and service tax/SST).
Presiden Asosiasi Hotel Malaysia (Malaysian Association of Hotels/MAH) Christina Toh mengatakan kenaikan tarif SST akan berdampak pada harga berbagai barang dan jasa. Dia pun memaklumi anggotanya yang memutuskan menaikkan tarif kamar hotel.
"Meskipun ada pengumuman kenaikan SST tidak akan berlaku untuk beberapa kategori tertentu, biaya operasional diperkirakan akan tetap meningkat karena integrasi rantai pasokan," katanya, dikutip pada Selasa (7/11/2023).
Toh mengatakan pemerintah telah mengumumkan kenaikan tarif SST saat pembacaan APBN 2024. Dalam pengumuman tersebut, pemerintah menyatakan kenaikan tarif tidak akan berlaku untuk beberapa barang dan jasa seperti makanan dan minuman serta layanan telekomunikasi.
Meski demikian, dia memandang kebijakan kenaikan tarif SST bakal berdampak pada harga barang dan jasa di Malaysia secara umum.
"Terlepas dari bagaimana respons hotel, dampaknya akan terasa di seluruh industri dan diperkirakan akan mempengaruhi tarif kamar," ujarnya dilansir channelnewsasia.com.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim dalam pembacaan APBN 2024 menyatakan tarif SST akan naik dari 6% menjadi 8%. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan penerimaan negara.
Kenaikan tarif SST diharapkan mampu meningkatkan penerimaan negara secara berkelanjutan. Di sisi lain, pemerintah menegaskan tambahan penerimaan negara dari kenaikan tarif SST akan dibelanjakan untuk kepentingan rakyat. (sap)