PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL

Vaksinasi Dimulai, Jokowi: Bantu Percepat Pemulihan Ekonomi

Dian Kurniati | Rabu, 13 Januari 2021 | 14:56 WIB
Vaksinasi Dimulai, Jokowi: Bantu Percepat Pemulihan Ekonomi

Presiden Joko Widodo (kiri) disuntik dosis pertama vaksin Covid-19 produksi Sinovac oleh vaksinator Wakil Ketua Dokter Kepresidenan Prof Abdul Mutalib (kanan) di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (13/1/2021). Penyuntikan perdana vaksin Covid-19 ke Presiden Joko Widodo tersebut menandai dimulainya program vaksinasi di Indonesia. ANTARA FOTO/Setpres-Agus Suparto/Handout/wsj.

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut vaksinasi menjadi langkah penting untuk menangani masalah kesehatan akibat Covid-19 dan memulihkan perekonomian nasional.

Jokowi mengatakan vaksinasi akan memberikan perlindungan diri dan masyarakat agar tidak terkena Covid-19. Dia senang perwakilan berbagai kelompok masyarakat turut mengikuti penyuntikan vaksin perdana pada hari ini, Rabu (13/1/2021).

"Vaksinasi Covid-19 ini penting kita lakukan untuk memutus rantai penularan virus Corona dan membantu percepatan pemulihan ekonomi," katanya.

Baca Juga:
Pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara Masuk Draf RKP 2025

Jokowi mengatakan vaksinasi yang dilakukan dengan vaksin dari Sinovac telah memperoleh izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Jokowi menjadi orang pertama yang menerima vaksin, diikuti beberapa pejabat negara dan perwakilan kelompok masyarakat, seperti dokter, bidan, perawat, guru, pengusaha, serta tokoh agama. Setelahnya, vaksinasi akan diteruskan ke seluruh provinsi, kabupaten, dan kota di Indonesia.

Meski telah ada vaksinasi, Jokowi menegaskan masyarakat tetap harus disiplin menjalankan protokol kesehatan.

Baca Juga:
Ada Kebijakan DHE, Airlangga Klaim Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan Roeslani termasuk yang menerima vaksin dosis perdana. Dia menyambut baik dimulainya vaksinasi nasional Covid-19 karena akan berdampak baik pada penanganan masalah kesehatan dan percepatan pemulihan ekonomi nasional.

"Inilah yang kita butuhkan ke depannya agar sektor sektor kesehatan dan ekonomi ini bisa terkendali dan tumbuh pada 2021. [Vaksin] sebagai salah satu game changer kita ke depannya," ujarnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 19 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara Masuk Draf RKP 2025

Jumat, 19 April 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Kebijakan DHE, Airlangga Klaim Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025

BERITA PILIHAN
Jumat, 19 April 2024 | 10:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Jelang Deadline, DJP Ingatkan WP Segera Sampaikan SPT Tahunan Badan

Jumat, 19 April 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pembentukan Badan Otorita Penerimaan Negara Masuk Draf RKP 2025

Jumat, 19 April 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Kebijakan DHE, Airlangga Klaim Nilai Tukar Rupiah Masih Terkendali

Jumat, 19 April 2024 | 08:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Begini Imbauan Ditjen Pajak soal Perpanjangan Penyampaian SPT Tahunan

Jumat, 19 April 2024 | 07:30 WIB LITERATUR PAJAK

Sambut Hari Kartini, DDTC Hadirkan Diskon untuk Perempuan Indonesia

Kamis, 18 April 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Antisipasi Dampak Iran-Israel, Airlangga: Masih Tunggu Perkembangan

Kamis, 18 April 2024 | 17:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Lapor SPT Tahunan? DJP: Tenang, Masih Bisa Pembetulan

Kamis, 18 April 2024 | 16:50 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Salah Input Kode Akun Pajak dan Sudah Pembayaran, Ini Saran DJP

Kamis, 18 April 2024 | 16:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ada Transaksi Afiliasi, SPT Tahunan Wajib Dilampiri Ikhtisar TP Doc

Kamis, 18 April 2024 | 15:37 WIB PENERIMAAN PAJAK

Pemerintah Bidik Tax Ratio 11,2-12 Persen pada 2025