SPANYOL

Tobin Tax dan Pajak Digital Resmi Berlaku, Ini Penjelasan Pemerintah

Redaksi DDTCNews | Senin, 18 Januari 2021 | 17:42 WIB
Tobin Tax dan Pajak Digital Resmi Berlaku, Ini Penjelasan Pemerintah

Ilustrasi. (Foto: Chesnot/Getty Images/forbes.com)

MADRID, DDTCNews - Pemerintah Spanyol efektif menerapkan tobin tax atas transaksi jasa keuangan dan pajak layanan digital/digital services tax (DST) pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Kebijakan pajak layanan digital dan tobin tax memerlukan waktu 2 tahun sejak pemerintah merilis proposal kebijakan perpajakan pada 2019. Kedua kebijakan tersebut diharapkan mampu meningkatkan penerimaan negara pada tahun-tahun mendatang.

Pemerintah Spanyol menyebutkan proyeksi tambahan penerimaan dari tobin tax dan DST pada tahun ini mencapai €968 juta atau setara dengan Rp16,4 triliun. "Kami berniat untuk bergerak menuju perpajakan abad ke-21," tulis keterangan Pemerintah Spanyol seperti dikutip Senin (18/1/2021).

Baca Juga:
Begini Tren Setoran Pajak dari Transaksi Kripto dalam 3 Tahun Terakhir

Masih dari pernyataan pemerintah, tambahan penerimaan tersebut akan digunakan pemerintah untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dengan memberikan bantuan kepada sektor pariwisata dan jasa Negeri Matador.

Upaya aksi unilateral pajak digital ini tidak hanya dilakukan Spanyol. Langkah serupa sudah diadopsi beberapa negara Eropa seperti Prancis, Austria dan Inggris.

Pungutan yang populer dengan 'Pajak Google' ini mematok tarif 3% untuk omzet usaha global lebih dari €750 juta dan membukukan pendapatan lebih dari €3 juta per tahun dari pasar domestik Spanyol.

Baca Juga:
DJP Tambah Lagi 4 Perusahaan Pemungut PPN PMSE, Ada Tencent Cloud

Adapun tobin tax memberlakukan tarif 0,2% untuk transaksi saham di Bursa Efek Madrid. Pungutan ini berlaku untuk saham dengan kapitalisasi lebih dari €1 miliar. Setidaknya ada 57 perusahaan di pasar saham terdampak tobin tax seperti Banco Santander, Siemens dan Telefonica.

Sementara itu, laporan Think Insights terkait dengan analisis kompetitif usaha atau External Factor Evaluation (EFE) menyebutkan pajak digital Spanyol yang akan mulai dipungut pada Maret-April 2021 diprediksi belum mampu menggenjot penerimaan negara dalam jangka pendek.

Sebaliknya terdapat beberapa faktor risiko dari aksi unilateral yang ditempuh pemerintah. Risiko yang timbul dari kebijakan tersebut antara lain aksi balasan atau retaliasi perdagangan internasional dari Amerika Serikat (AS), tempat mayoritas perusahaan digital berasal.

Berikutnya, kebijakan pajak layanan digital berpotensi membuat Spanyol menjadi kurang menarik bagi kegiatan investasi. "Mereka [kebijakan perpajakan baru] dapat membuat Spanyol kurang menarik bagi investor asing," tulis laporan EFE seperti dilansir euractiv.com. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 15 Maret 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DJP Tambah Lagi 4 Perusahaan Pemungut PPN PMSE, Ada Tencent Cloud

Jumat, 15 Maret 2024 | 08:44 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Awasi Kegiatan Pemeriksaan Bukper, Ini Temuan Itjen Kemenkeu 2023

BERITA PILIHAN
Jumat, 29 Maret 2024 | 14:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Pengajuan Perubahan Kode KLU Wajib Pajak Bisa Online, Begini Caranya

Jumat, 29 Maret 2024 | 13:00 WIB KAMUS PAJAK DAERAH

Apa Itu Pajak Air Tanah dalam UU HKPD?

Jumat, 29 Maret 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Perlakuan PPh atas Imbalan Sehubungan Pencapaian Syarat Tertentu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:30 WIB PERMENKOP UKM 2/2024

Disusun, Pedoman Soal Jasa Akuntan Publik dan KAP dalam Audit Koperasi

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Koreksi DPP PPN atas Jasa Pengangkutan Pupuk